TEMPO.CO, Kiev - Sebuah penyerbuan kelompok separatis pro-Rusia menewaskan sedikitnya enam tentara Ukraina. Serangan ini merupakan kehilangan nyawa terbesar bagi pasukan pemerintah dalam bentrok senjata sejak Kiev mengirimkan pasukannya ke kawasan yang direbut oleh pemberontak di timur negara.
Menteri Pertahanan Ukraina dan Badan Keamanan Negara, Selasa, 13 Mei 2014, menyatakan sejumlah pasukan telah tewas dan tujuh lainnya cedera ketika kendaraan lapis baja yang mereka tumpangi diserbu di dekat Kota Kramatorsk. "Kota ini merupakan daerah panas di timur yang dihuni oleh mayoritas warga berbahasa Rusia, tempat pasukan pernah sukses menggulung pemberontak."
Koresponden Al Jazeera, Paul Brennan, dalam laporannya dari Donetsk, mengatakan insiden penyerbuan itu berlangsung pada pukul 13.00 waktu setempat. "Saat itu sebuah konvoi unit militer berisi sejumlah pasukan Ukraina diserbu oleh sebuah grup yang terdiri dari sekitar 30 orang," ucap Brennan. "Menteri menyebut para pelaku sebagai kaum teroris."
Para pelaku dalam aksi penyerangan itu bersembunyi di sepanjang sungai dan menggunakan senjata otomatis dan peluncur granat.
Menurut Menteri, tembakan pertama keluar dari peluncur granat yang diarahkan ke konvoi militer dan menghantam mesin salah satu kendaraan. "Dalam serangan tersebut, dua orang tewas dan tiga lainnya luka-luka," kata Menteri. "Seluruh korban tewas dan cedera telah dievakuasi."
Brennan dalam laporannya juga menerangkan, situs website kelompok pro-Rusia menyebutkan bahwa mereka telah membunuh 30 tentara pemerintah. Namun informasi tersebut belum bisa diverifikasi kepada pihak independen.
Krematorks adalah daerah yang menjadi bagian dari kawasan Donetsk. Kota ini pada Ahad, 11 Mei 2014, telah menyatakan kemerdekaannya dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia, menyusul hasil referendum di daerah tersebut.
Serangan bersenjata oleh kelompok separatis itu berlangsung lebih-kurang dua pekan sebelum pemilihan Presiden Ukraina yang akan digelar pada 25 Mei 2014. "Sebelumnya kelompok bersenjata separatis juga melakukan serangan yang menyebabkan sembilan tentara Ukraina tewas pada pertengahan April 2014," kata Menteri Pertahanan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Gus Ipul Anggap Wajar Sikap Rhoma Tolak Jokowi
Artis JR Terjerat Kasus Narkoba
Pristono: Jokowi Tahu Proses Transjakarta Berkarat
Unilever akan Ganti Kerugian Taman Kota Bandung
Sutan Bhatoegana Jadi Tersangka KPK