Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kru Kapal Sewol Diperintah Tinggalkan Kapal

image-gnews
Sejumlah penyelam bersiap melakukan penyelaman saat akan mencari korban tenggelamnya kapal feri Sewol di lepas pantai Jindo (22/4). REUTERS/South Korean Navy/Yonhap
Sejumlah penyelam bersiap melakukan penyelaman saat akan mencari korban tenggelamnya kapal feri Sewol di lepas pantai Jindo (22/4). REUTERS/South Korean Navy/Yonhap
Iklan

TEMPO.CO, Seoul – Sebuah fakta baru terungkap dari tragedi kapal feri Sewol yang tenggelam pada 16 April lalu di perairan Jindo dalam perjalanannya dari Icheon menuju Pulau Jeju, Korea Selatan. Ternyata, kru kapal ini diperintah untuk meninggalkan kapal saat besi seberat 7.000 ton itu mulai karam.

Dikutip dari Reuters, Selasa, 13 Mei 2014, pada Kamis, 24 April lalu, seorang anggota kru kapal menuturkan ia dan rekan-rekannya berada “di bawah perintah” untuk meninggalkan kapal feri Sewol. Memang, mereka semua didakwa atas tuduhan melakukan kejahatan karena meninggalkan penumpang kapal. (Baca: Seluruh Awak Feri Korea Selatan Ditahan)

Kru yang berjenis kelamin laki-laki ini berbicara singkat kepada wartawan dalam perjalanannya dari pengadilan kembali ke tahanan. Ia berbicara di balik topeng dan mengenakan topi bisbol dengan jaket bertudung.

Sekitar 275 orang ditemukan tewas dalam tragedi tersebut. Diperkirakan masih ada lebih dari 20 orang yang belum ditemukan. Saat kejadian, feri Sewol mengangkut 476 orang. Sebanyak 325 penumpang di antaranya siswa SMA Danwon, Ansan, pinggiran Seoul, yang hendak berwisata ke Pulau Jeju.

Hasil penyelidikan sementara menyebutkan kapal mengalami kelebihan beban dan pengaturan kargo yang tidak seimbang. Kapten kapal dan 15 awaknya sudah ditahan. Demikian juga dengan Kim Han-sik, pemilik Chonghaejin Marine Co, perusahaan yang mengoperasikan kapal Sewol.

ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terpopuler

Rekrut Pengawal Rupawan, Tren Baru Orang Cina 
Di Facebook, Perempuan Iran Kampanye Bebas Jilbab
Separatis Ukraina Ingin Gabung dengan Rusia


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Halloween Itaewon Jadi Musibah Paling Mematikan Setelah Insiden Feri Sewol

31 Oktober 2022

Petugas mengevakuasi korban insiden perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Sedikitnya 151 orang tewas dalam insiden ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween menyerbu sebuah gang di Seoul. Yonhap via REUTERS
Halloween Itaewon Jadi Musibah Paling Mematikan Setelah Insiden Feri Sewol

Halloween Itaewon merupakan bencana paling mematikan di Korea Selatan sejak tenggelamnya kapal feri Sewol pada 2014 yang menewaskan 304 orang


Buronan Kapal Feri Sewol Akan Diekstradisi dari Amerika ke Korea Selatan

3 Juli 2021

Badan kapal feri Sewol yang berhasil diangkat di perairan lepas Jindo, Korea Selatan, 24 Maret 2017. News1 via REUTERS
Buronan Kapal Feri Sewol Akan Diekstradisi dari Amerika ke Korea Selatan

Hakim di Amerika Serikat menyebut buronan dari musibah kapal feri Sewol akan diekstradisi ke Korea Selatan. Proses ekstradisi sedang diupayakan.


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.