TEMPO.CO, Amman - Duta Besar Yordania untuk Libya telah dibebaskan oleh para penculiknya dan kini sedang dalam perjalanan pulang ke negaranya. "Duta Besar sedang dalam perjalanan pulang dan dalam kesehatan yang baik," kata Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Joudeh, seperti dilansir Reuters, Selasa, 13 Mei 2014.
Saluran berita televisi Arab, Al Arabiya, melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Libya telah mengkonfirmasi pembebasan itu. Televisi Al Jazeera juga melaporkan berita serupa.
Duta Besar Fawaz al-Itan diculik bulan lalu oleh kelompok bersenjata yang menuntut pejuang militan Islam dibebaskan dari penjara Yordania untuk ditukar dengan pembebasan duta besar. (Baca: Duta Besar Yordania untuk Libya Diculik)
Hingga kini belum ada indikasi apakah tuntutan penculik itu dipenuhi. Namun kantor berita Libya, LANA, melaporkan bahwa pemerintah Yordania setuju menyerahkan pejuang militan Islam Libya bernama Mohamed Dersi ke Tripoli untuk ditukar dengan pembebasan Itan.
Mohamed Dersi divonis penjara seumur hidup pada 2007 karena berencana meledakkan bandara utama di Yordania.
Analis mengatakan memenuhi tuntutan para penculik bisa menjadi preseden berbahaya bagi pemerintah Yordania yang merupakan sekutu penting Amerika Serikat dalam perang melawan kelompok Al-Qaeda. (Baca: Jual WNI, Warga Yordania Ditangkap Polisi Malaysia)
Penculikan menjadi hal yang biasa terjadi di Libya, di mana para diplomat asing sering menjadi target.
REUTERS | ROSALINA
Berita Lain:
Boko Haram Rilis Video Siswi yang Diculik
Ini Tuntutan Boko Haram Agar 200 Siswa Dibebaskan
Mengapa Boko Haram Menculik Anak Perempuan?