TEMPO.CO, Teheran - Iran menghukum gantung 16 "pemberontak" sebagai bentuk pembalasan atas tewasnya 14 penjaga perbatasan di Pakistan, Sabtu, 10 Mei 2014. Mereka menyergap pemberontak itu di pengungsian di Sistan-Baluchestan, provinsi di tenggara Iran.
"Sebanyak 14 penjaga perbatasan tewas dalam bentrokan bersenjata di wilayah Saravan, sementara lima lainnya cedera," kata seorang sumber kepada kantor berita resmi Iran, IRNA, seperti dilaporkan New Strait Times, Selasa, 13 Mei 2014.
Provinsi Sistan-Baluchestan adalah rumah bagi komunitas muslim minoritas Sunni, di mana para pengedar narkoba dan gerilyawan beraksi. Sumber itu menjelaskan pria bersenjata menyergap sebagai "bandit atau pemberontak yang menentang republik Islam".
Namun Deputi Menteri Dalam Negeri Ali Abdollahi menentang hal tersebut. Sebab, menurut dia, para penjaga tewas dalam penyergapan yang dilakukan oleh Iran dari "kelompok yang bermusuhan". "Saya akan meminta pemerintah Pakistan untuk mengambil langkah-langkah dalam mengontrol daerah perbatasan lebih serius," kata Abdollahi.
Di wilayah ini memang sering terjadi bentrokan yang memunculkan banyak korban tewas dalam beberapa tahun terakhir. Para pejabat mengatakan lebih dari 4.000 polisi dan tentara tewas di sana dalam pertempuran selama beberapa dekade dengan pengedar narkoba.
Sebelumnya pihak berwenang Iran menggantung sebelas tersangka anggota Jundallah di Zahedan pada Desember 2010. Mereka dituduh sebagai pelaku pengeboman yang menelan banyak korban di Shabahar.
RINDU P HESTYA | NEW STRAIT TIMES
Berita Lain:
Boko Haram Rilis Video Siswi yang Diculik
Ini Tuntutan Boko Haram Agar 200 Siswa Dibebaskan
Mengapa Boko Haram Menculik Anak Perempuan?