TEMPO.CO, Waziristan – Sebuah bom yang dikendalikan dari jauh meledak pada Kamis, 8 Mei 2014, menewaskan sedikitnya 12 personel Korps Perbatasan dan melukai beberapa orang lain di Ghulam Khan Tehsil, wilayah suku Waziristan Utara, Pakistan.
Namun, seperti dikutip dari laman Pakistan Today, pernyataan yang dikeluarkan oleh Inter-Services Public Relations (ISPR) menyebutkan personel keamanan yang tewas berjumlah sembilan orang dan beberapa lainnya dalam kondisi kritis akibat luka.
Bom berasal dari alat peledak improvisasi (IED) yang ditanam di pinggir jalan. IED diledakkan ketika konvoi pasukan keamanan melintasi Miramshah Road.
Menyusul insiden itu, personel keamanan tambahan langsung diterjunkan ke lokasi kejadian. Mereka mengepung daerah guna melancaran operasi penyisiran dan pencarian terhadap pelaku. Di lain pihak, para korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
Belum ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun memang, wilayah Waziristan Utara merupakan salah satu dari tujuh daerah di Wilayah Kesukuan Federal Pakistan (FATA) yang diatur oleh hukum adat.
Sebuah pemberontakan ekstremis yang dipimpin oleh Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) pecah di wilayah ini. Banyak militan, termasuk mereka yang berasal dari Al-Qaeda dan organisasi ekstremis lainnya berada di sini.
Sementara itu di tempat lain, di wilayah suku Khyber, tim Bomb Disposal Squad (BDS) berhasil menjinakkan bom yang menargetkan tim kesehatan polio. Dan di wilayah Peshawaar, militan tak dikenal juga meledakkan saluran transmisi radio.
Rangkaian serangan ini muncul di tengah berlangsungnya pembicaraan damai antara pemerintah dan TTP. Keduanya memang sempat sepakat untuk melakukan gencatan senjata saat pembicaraan berlangsung. Namun, pembicaraan yang mengalami kebuntuan dan semakin panjang membuat TTP menolak untuk turut memperpanjang gencatan senjata. (Baca: Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata)
ANINGTIAS JATMIKA | PAKISTAN TODAY
Terpopuler
AS Terkejut Atas Meluasnya Aksi Spionase Israel
Hamas Eksekusi Mati Dua Kolaborator Israel
Boko Haram Membunuh 300 Warga Nigeria