Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hamas Cabut Larangan Penyebaran Koran Pro-Fatah

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Tentara Hamas. REUTERS/Ahmed Zakot
Tentara Hamas. REUTERS/Ahmed Zakot
Iklan

TEMPO.CO, Gaza City - Pemerintah Hamas di Jalur Gaza menyetujui penyebaran Al-Quds, surat kabar pro-Fatah yang berpusat di Jerusalem, sehingga mengakhiri larangan tujuh-tahun atas harian terkenal di Tepi Barat itu.

Tindakan tersebut dilakukan sebagai isyarat baik setelah kesepakatan perujukan nasional Palestina. Rujuk itu ditandatangani pada April lalu antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza dan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) --yang didominasi Fatah-- di Tepi Barat Sungai Jordan.

Sebanyak 3.000 eksemplar koran telah memasuki Jalur Gaza melalui tempat penyeberangan Israel, Erez, dan sudah dibagikan ke seluruh wilayah tersebut. Dalam artikelnya Al-Quds memuji persetujuan itu sebagai gagasan baik dan mendesak Pemerintah Hamas untuk mencabut larangan atas dua surat kabar yang lebih terkenal di Tepi Barat.

Mustafa Al-Barghouti, pemimpin Komite Kebebasan, organisasi yang dibentuk setelah penandatanganan kesepakatan perujukan, mengatakan tindakan tersebut akan meningkatkan upaya perujukan di lapangan.

Ia mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam-- tindakan serupa akan dilakukan dalam waktu beberapa hari ke depan.

Pada 2008, Hamas melarang penyebaran harian yang berafiliasi kepada Fatah --Al-Quds, Al-Ayyam dan Al-Hayat. Pada saat itu, Hamas mengatakan larangan itu dilakukan sebagai reaksi terhadap larangan oleh PNA atas surat kabar milik Hamas di Tepi Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada penghujung April, mantan pesaing Palestina tersebut mengumumkan kesepakatan perujukan, dan mengakhiri percekcokan politik internal Palestina yang meletus ketika HAMAS mengambil-alih Jalur Gaza pada Juni 2007. Sebelumnya gerakan gerilyawan Palestina di Jalur Gaza tersebut mengusir pasukan keamanan yang setia kepada Presiden PNA Mahmoud Abbas --yang kini memerintah di Tepi Barat.

Berdasarkan kesepakatan itu, Abbas berencana memulai pembahasan mengenai pembentukan pemerintah persatuan dalam waktu lima pekan dan menyerukan pemilihan umum enam bulan setelah pembentukan pemerintah baru tersebut.

ANTARA

Terpopuler

Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Perdana Menteri Thailand Yingluck Dilengserkan 
Kata Monica Lewinsky tentang Hillary Clinton

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

11 Maret 2021

Ketua Hamas Gaza Yahya Al-Sinwar berbicara kepada media, di Kota Gaza 28 Oktober 2019.[REUTERS/Mohammed Salem]
Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

Yahya Al-Sinwar terpilih kembali untuk memimpin Hamas di Jalur Gaza untuk masa jabatan kedua. Sinwar adalah tokoh Hamas yang dikenal keras ke Israel.


Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

13 Oktober 2017

Cuitan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. rt.com
Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin berdamai dengan semua negara tetangga tapi rekonsiliasi Hamas dan Fatah membuatnya semakin sulit.


Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

12 Oktober 2017

Siluet massa aksi melintas di dalam bendera Palestina raksasa saat aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, 23 Juni 2017. Aksi tersebut dalam rangka peringatan International al-Quds Day dan memberikan dukungan bagi rakyat Palestina serta mengecam kebujakan-kebijakan Amerika Serikat dan Israel. ANTARA FOTO
Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur demi mewujudkan negara Palestina.


Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

22 Mei 2017

Mazen Fuqaha. presstv.ir
Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

Pengadilan keamanan Hamas mengatakan, ketiga warga Palestina itu terbukti membunuh Mazen Fuqaha, komandan sayap militer Hamas.


Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

5 Mei 2017

Sami Abu Zuhri. presstv.com
Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

Pemimpin senior Hamas mengucapkan terima kasih mendalam
kepada Korea Utara menyusul kecaman keras pimpinan Kim Jong-
un terhadap Israel.


Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

3 Mei 2017

Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal. REUTERS
Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

Hamas meminta Trump untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah dan mencari solusi terbaik bagi rakyat Palestina.


Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

25 Maret 2017

Komandan senior Hamas, Fuqaha. Abna Photo
Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

Fuqaha dihukum seumur hidup di penjara dan mendapatkan ganjaran hukuman 50 tahun lantaran merencanakan bom bunuh diri di Meron Crossing pada 2002.


Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

2 Maret 2017

Anggota pasukan keamanan Palestina yang setia kepada Hamas melakukan latihan ala militer bagi mahasiswa Palestina di sebuah sekolah di Kota Gaza 7 Januari 2014. REUTERS
Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

Badan keamanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, untuk
pertama kalinya menahan ratusan orang dari kelompok-kelompok
garis keras


Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

14 Februari 2017

Yahya Sinwar, pemimpin baru hamas di Jalur Gaza. dw.com
Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

Yahya Sinwar akan menjadi pembuat keputusan kunci dan anggota eksekutif kepemimpinan Hamas yang menyusun kebijaksanaan termasuk terhadap Israel.


Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

12 Januari 2017

Pandai besi asal Palestina Mueen Abu Wadi, melihat pedang yang telah selesai dibuatnya di bengkel kerjanya di Kota Gaza, 14 November 2016. REUTERS/Suhaib Salem
Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

Sebelumnya, pelawak ini pernah ditahan diduga karena terkait dengan syair-syair puisinya.