TEMPO.CO, Makau - Suwarni, seorang wanita asal Cilacap, Jawa Tengah, telah tinggal di Bandara Internasional Makau, Cina, selama 30 hari. Menurut kabar, Suwarni terpaksa tinggal di terminal kedatangan internasional hampir sebulan karena ditolak masuk oleh petugas Imigrasi Makau.
Bandara Makau merupakan tempat transit keberangkatan dan kedatangan pesawat khusus untuk wilayah administrasi Makau. Letaknya terpisah dari dataran utama Tiongkok, tepatnya di ujung timur Pulau Taipa. (Baca: Wanita Asal Cilacap Tertahan 30 Hari di Bandara Makau)
Seperti bandara internasional lainnya, bandara Makau memiliki kebijakan imigrasi sendiri. Semua pendatang, termasuk yang menuju ke daratan Cina dan Hong Kong, harus melewati pemeriksaan imigrasi dan pabean penerbangan internasional.
Bandara Makau cukup kecil dan terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama untuk kedatangan, lantai kedua untuk keberangkatan, dan lantai ketiga kebanyakan diisi oleh rumah makan dan kafe.
Berdasarkan survei dari beberapa situs travel Cina, lantai dua di bandara Makau ini sering dijadikan tempat istirahat untuk para wisatawan. Ruang tunggu ini juga dilengkapi dengan Wi-Fi, TV, bar self service, dan layanan lainnya.
Selain itu, di lantai dua terminal ini juga disediakan fasilitas kamar mandi, lengkap dengan sabun, sampo, handuk, parfum, dan perlengkapan lainnya. Untuk dapat menggunakan fasilitas ini, penumpang perlu membayar 50 MOP atau setara Rp 72 ribu per orang.
Selama tinggal di bandara, Suwarni menempati sebuah kamar di terminal kedatangan internasional. Biaya hidupnya ditanggung oleh pihak Bandara Makau, terutama untuk makan setiap hari.
Wakil Konsul Indonesia untuk Hong Kong Sam Aryadi seperti dilaporkan Macau Daily, Rabu, 30 April 2014, membenarkan bahwa Suwarni memang menginap di bandara. Ia menjelaskan bahwa wanita itu ditolak masuk ke Makau. "Kami mengumpulkan semua informasi setelah pertemuan itu," kata Aryadi.
RINDU P. HESTYA | BERBAGAI SUMBER
Berita Lain:
Bibi Obama Dikuburkan di Pemakaman Muslim
Abbot Tak Datang ke Bali, Marty Akui Ada Masalah
Monica Lewinsky Buka Mulut Soal 'Affair' Clinton