TEMPO.CO, Canberra - Australia diperkirakan telah menghabiskan sekitar US$ 43 juta atau sekitar Rp 495 miliar dalam operasi pencarian MH370 yang sudah berjalan selama dua bulan. Biaya yang cukup besar itu kemudian dibicarakan dalam diskusi lebih lanjut mengenai siapa yang akan membayar US$ 60 juta lagi untuk dana pencarian MH370 yang akan memasuki babak baru.
Kym Bergmann, editor Asia-Pacific Defence Reporter dan mantan penasihat pertahanan pemerintah, telah menghitung dana untuk pencarian MH370 mengharuskan Australia mengeluarkan sekitar US$ 1 juta atau sekitar Rp 11 miliar per hari. Bahkan, jika dirinci, Angkatan Pertahanan Australia (HMAS) bisa menghabiskan sekitar US$ 555 ribu per hari untuk beroperasi.
"Angka ini belum termasuk kapal-kapal lain yang terlibat dalam pencarian, seperti kapal HMAS Toowoomba, MV Seahorse Standard, HMAS Perth, Vessel Pertahanan Australia Ocean Shield, dan sejumlah pesawat RAAF AP-3C Orion," kata Bergmann, seperti dilaporkan News.com.au, Selasa, 6 Mei 2014.
Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengalihkan pertanyaan tentang biaya yang harus dikeluarkan oleh negara. Ia mengatakan masing-masing negara mempunyai tanggung jawabnya sendiri. "Kami telah menggunakan sejumlah aset militer negara, dan kami akan tetap membayarnya," kata Abbott.
Sementara itu, biaya US$ 60 juta dalam pencarian MH370 untuk babak selanjutnya tengah dirundingkan. Agar tidak terlalu "membebani", Australia berharap membagi tagihan itu dengan Malaysia dan Cina. Bahkan Wakil Perdana Menteri Warren Truss mengatakan kemungkinan pencarian MH370 akan ditenderkan pada pihak swasta.
RINDU P. HESTYA | NEWS.COM.AU
Berita Lain:
Brunei Terapkan Syariat, Selebritas Dunia Protes
Bercinta di Toilet Pesawat, Gadis Inggris Ditahan
Wartawan Tempo Terima Beasiswa Nieman Foundation