TEMPO.CO, Beijing - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menyebabkan penurunan jumlah wisatawan Cina ke Malaysia selama liburan May Day tahun ini. Menurut Badan Pariwisata Nasional Cina, banyak agen perjalanan mengubah destinasi yang sebelumnya populer, yaitu Singapura-Malaysia-Thailand, menjadi Singapura-Vietnam-Thailand.
Namun lembaga ini tak segera memberikan rincian angka penurunan itu. Mereka hanya menyatakan banyak perusahaan perjalanan yang membatalkan perjalanan ke Malaysia.
MH370 hilang sejak 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Pesawat jenis Boeing 777 ini mengangkut 239 penumpang. Sebanyak 154 di antaranya warga Cina. Pencarian multinasional atas pesawat itu di Samudra Hindia selatan belum membuahkan hasil.
Masyarakat dan keluarga penumpang MH370 di Cina mengkritik penanganan pemerintah Malaysia atas insiden tersebut. Mereka mengeluhkan kurangnya informasi dan kesimpangsiuran pengumuman pada pekan pertama pesawat hilang.
Yang Jinsong, seorang profesor di Akademi Pariwisata Cina, mengatakan penurunan wisatawan Cina akan merugikan industri pariwisata Malaysia. Ia menduga kondisi ini masih akan terjadi hingga beberapa tahun mendatang. "Kesan negatif Malaysia di mata turis Cina akan memiliki konsekuensi serius," katanya. Menurut Yang, memulihkan citra Malaysia akan memakan waktu yang lama.
Wang Yujie, misalnya, mempertimbangkan perjalanan ke Malaysia tahun ini bersama keluarganya. "Saya tidak percaya penerbangan mereka," kata Wang. "Selain itu, seperti melawan semua orang di negeri ini jika Anda bepergian ke sana."
Badan Pariwisata Nasional Cina menyatakan saat libur May Day biasanya banyak warga Cina bepergian ke luar negeri selama beberapa hari. Destinasi populer tahun ini adalah Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Bali, dan Jepang.
RELAX.COM.SG | INDAH P
Terpopuler
Heboh Briptu Eka Menikah, Atasan Heran
Briptu Eka Menikah, Netizen: #Aku Rapopo
Briptu Eka Menikahi Polisi Anti-Narkotik
Agnez Mo Tampil Seksi dengan Suami