TEMPO.CO, Riyadh - Penyebaran penyakit Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) di Arab Saudi semakin mengkhawatirkan. Dari 18 orang lebih di negara itu yang dinyatakan berpotensi terkena MERS, kini meningkat menjadi 414. Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan lebih dari seperempat dari mereka telah meninggal.
"Sejauh ini 115 masyarakat yang tinggal di Arab Saudi dan terjangkit MERS telah meninggal. Kebanyakan dari mereka adalah yang terkena dampak dari petugas kesehatan asing," tulis kementerian dalam situs resminya, seperti dilansir oleh Reuters, Selasa, 6 Mei 2014.
Kasus MERS terbaru telah dilaporkan di Kota Jeddah dan kota-kota suci seperti Mekah dan Madinah dalam 48 jam terakhir. Laporan lain juga menemukan adanya indikasi virus MERS di Qatar, Kuwait, Oman, Tunisia, serta beberapa negara Eropa lainnya.
Penyebaran MERS merupakan masalah yang serius bagi Arab Saudi. Masalahnya, negara ini akan jadi tuan rumah dari jutaan jemaah yang ingin beribadah umroh ke Mekah dan Madinah pada Juli mendatang. Belum lagi jumlahnya akan meningkat pada musim haji bulan Oktober nanti.
Infeksi MERS di Arab Saudi meningkat dua kali lipat pada April sejak dua tahun lalu. Namun, jumlah kematiannya berkurang dalam setahun terakhir.
RINDU P HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Brunei Terapkan Syariat, Selebritas Dunia Protes
Kenapa Jumlah Anak-anak di Jepang Menurun?
Wartawan Tempo Terima Beasiswa Nieman Foundation