TEMPO.CO, Beijing - Pengadilan Cina menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada seorang warga Cina yang menjadi mata-mata untuk kepentingan asing.
Li--pengadilan hanya menyebut marga terdakwa--didakwa membocorkan dokumen rahasia militer Cina termasuk mengirimkan foto-foto tentang markas militer di Guangdong dan instalasi perlengkapan militer. Perbuatan Li dianggap sangat membahayakan keamanan militer Cina.
Surat kabar China Daily yang memberitakan persidangan ini, Senin, 5 Mei 2014, menjelaskan Li telah membocorkan 13 dokumen yang diklasifikasikan sangat rahaisa dalam sistem ranking militer Cina dan 10 dokumen rahasia militer dengan tingkat rahasia di level tiga. Ia juga memantau pangkalan militer Guandong secara pribadi untuk diteruskan kepada mata-mata asing itu.
Seluruh bocoran dokumen, foto, dan informasi tentang situasi militer Cina dikirimkan kepada seseorang yang diberi nama Feige. Namun pengadilan tidak menjelaskan identitas rinci tentang Feige termasuk kewarganegaraannya. (Baca: Intelijen Cina Diduga Akses E-mail DPR Australia)
Ternyata satu laporan menyebutkan sejak 2007, Feigi telah menghubungi 12 orang di Guangdong dan lebih dari 40 orang di 20 provinsi di Cina untuk mendapatkan informasi tentang militer.
Operasi intelijen terdakwa menggunakan sejumlah situs termasuk www.jsfans.cn, salah satu situs komunitas yang antusiasi dengan isu militer.
Media The New Straits Times, Senin, 5 Mei 2014, menyatakan Li mengumpulkan informasi militer di markas militer di provinsi Guangdong yang merupakan pangkalan armada angkatan laut Cina yang beroperasi di Laut Cina Selatan, kawasan yang tengah diperebutkan oleh sejumlah negara ASEAN dan Asia. (Baca: Parade Kapal Perang Cina Batal Demi Korban MH370)
Mengenai persidangan Li, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying mengelak diwawancarai. "Saya tidak memiliki informasi," ujarnya seperti dikutip The New Straits Times.
CHINA DAILY | THE NEW STRAITS TIMES | MARIA RITA HASUGIAN
Terpopuler:
Buka 'Jasa' Kawin Kontrak, 4 Wanita Arab Diadili
Lokasi Longsor Afganistan Jadi Kuburan Massal
Kenapa Jumlah Anak-anak di Jepang Menurun?