Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelebihan Muatan, Penyebab Feri Sewol Tenggelam

image-gnews
Kapal nelayan dan helikopetr berusaha menyelamatkan penumpang kapal feri
Kapal nelayan dan helikopetr berusaha menyelamatkan penumpang kapal feri "Sewol" yang tenggelam di perairan Korea Selatan (16/4). 338 dari 470 penumpang feri adalah pelajar dan guru yang sedang tur. REUTERS/Yonhap
Iklan

TEMPO.CO, Incheon - Tragedi feri Sewol merupakan kecelakaan dengan korban meninggal terbanyak sepanjang sejarah Korea Selatan. Sebanyak 244 dari 476 penumpang tewas saat feri ini tenggelam di perairan Jindo, Incheon. Berdasarkan temuan data oleh AP, kemungkinan penyebab karamnya feri adalah karena kelebihan muatan.

"Feri Sewol telah melebihi batas kapasitas yang seharusnya 246 orang, dan hal ini sudah berlangsung 13 bulan belakangan. Bahkan bisa saja lebih banyak muatan yang diangkut sebelum kapal ini tenggelam," tulis AP, Senin, 5 Mei 2014, mengutip dari dokumen yang mengungkapkan kegagalan regulasi kapal.

Meskipun penyebab tenggelamnya belum ditemukan secara pasti, tapi para ahli memperkirakan kelebihan beban bisa mengganggu keseimbangan feri. Hal ini juga dikaitkan dengan kondisi kapal yang berbelok 45 derajat karena tidak seimbang, miring, dan akhirnya secara perlahan tenggelam.

Sementara itu, juru bicara Satuan Tugas Darurat, Ko Myung-seok, mengatakan timnya telah menelusuri 60 dari 64 kamar di dalam feri Sewol selama proses pencarian berlangsung. Bahan peledak kecil juga digunakan agar lebih mudah membuka akses ke kamar yang tertutup.

Polisi juga telah menahan kapten kapal dan awak feri Sewol setelah dinyatakan lalai dalam memberikan instruksi darurat kepada penumpang. Bahkan, menurut laporan, tidak ada satu pun awak, termasuk kapten Lee Joon-seok, yang mengikuti latihan penyelamatan standar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

RINDU P. HESTYA | AP

Berita Lain:
Buka 'Jasa' Kawin Kontrak, 4 Wanita Arab Diadili 
Musikus Malaysia Ikut Pelatihan Jihad ke Suriah
Lokasi Longsor Afganistan Jadi Kuburan Massal


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Halloween Itaewon Jadi Musibah Paling Mematikan Setelah Insiden Feri Sewol

31 Oktober 2022

Petugas mengevakuasi korban insiden perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Sedikitnya 151 orang tewas dalam insiden ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween menyerbu sebuah gang di Seoul. Yonhap via REUTERS
Halloween Itaewon Jadi Musibah Paling Mematikan Setelah Insiden Feri Sewol

Halloween Itaewon merupakan bencana paling mematikan di Korea Selatan sejak tenggelamnya kapal feri Sewol pada 2014 yang menewaskan 304 orang


Buronan Kapal Feri Sewol Akan Diekstradisi dari Amerika ke Korea Selatan

3 Juli 2021

Badan kapal feri Sewol yang berhasil diangkat di perairan lepas Jindo, Korea Selatan, 24 Maret 2017. News1 via REUTERS
Buronan Kapal Feri Sewol Akan Diekstradisi dari Amerika ke Korea Selatan

Hakim di Amerika Serikat menyebut buronan dari musibah kapal feri Sewol akan diekstradisi ke Korea Selatan. Proses ekstradisi sedang diupayakan.


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.