TEMPO.CO, Tokyo - Anak-anak adalah masa depan bangsa. Mereka yang akan menjadi penerus para pemimpin negara pada masa selanjutnya. Namun di Jepang jumlah generasi muda itu dikabarkan menurun. Bahkan jumlah anak-anak di Jepang tahun ini berada pada posisi terendah.
Menurut data, ada sekitar 16,3 juta anak di bawah usia 15 tahun per 1 April 2014. Namun, berdasarkan data dari Kementerian Urusan Internval dan Pelayanan Komunikasi, ternyata jumlah anak-anak telah menurun 160 ribu dibanding tahun sebelumnya.
"Anak-anak hanya menyumbang 12,8 persen dari jumlah populasi. Sementara itu, rasio orang berusia 60 tahun atau yang lebih tua mencapai rekor tertinggi dan membentuk 25,6 persen dari populasi," kata kementerian itu, seperti dilaporkan The Guardian, Ahad, 4 Mei 2014.
Laporan dari Jiji Press menjelaskan, untuk negara dengan jumlah populasi minimal 40 juta, rasio anak-anak di Jepang termasuk kecil. Di negara yang sama, seperti Tiongkok, rasio anak-anak mencapai 16,4 persen, bahkan di Amerika Serikat rasionya 19,5 persen.
Di sisi lain, proporsi penduduk yang berusia 65 tahun atau lebih diperkirakan akan terus bertambah. Pemerintah memprediksi jumlah lansia di Jepang akan tumbuh hingga 40 persen pada 2060 mendatang.
RINDU P. HESTYA | THE GUARDIAN | JIJI PRESS
Berita Lain:
Terkait MH370, Malaysia Tangkap 11 Teroris
Forensik: Rekaman Percakapan MH370 Diedit
Pria India Bakar Diri di Acara Debat Politik