TEMPO.CO, Baghdad – Puluhan orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam serangan bom bunuh diri di sejumlah tempat di Irak pada Senin, 28 April 2014, sekitar dua hari sebelum negara tersebut menggelar pemilihan umum.
Jumlah korban keseluruhan masih simpang siur. Menurut laporan Reuters, sedikitnya 30 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka saat menghadiri sebuah pertemuan politik di Kota Khanaqin, sekitar 140 kilometer timur laut Baghdad. Sedangkan menurut laporan Al Jazeera, 36 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka. Sebuah bom bunuh diri menjadi penyebabnya.
“Penyerang menyelinap di antara banyak orang dan meledakkan dirinya hingga menyebabkan pembantaian yang tragis,” kata seorang perwira polisi sambil menangis. Ia menemukan saudaranya di antara korban tewas.
Bom bunuh diri lainnya terjadi di dekat sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di Provinsi Kirkuk. Sebanyak tujuh anggota polisi tewas di tempat kejadian. Secara keseluruhan, menurut laporan Al Jazeera, serangan bom bunuh diri di TPS di seluruh negeri telah menewaskan 62 orang, termasuk 19 personel keamanan.
“Sejak awal, Islamic State of Iraq and The Levant (ISIL) telah mengatakan mereka akan melakukan serangan besar di hari-hari kampanye dan hari pemungutan,” kata wartawan Al Jazeera, Imran Khan. (Baca: Bentrok Jelang Pemilu Irak, Puluan Orang Tewas)
Pemilu Irak dimulai pada Senin untuk seluruh militer dan pasukan keamanan. Mereka melakukan voting lebih awal dibanding warga lainnya agar bisa memberikan penjagaan menyeluruh untuk seluruh TPS pada pemilu esok Rabu.
Lebih dari 9.000 calon bersaing untuk memperebutkan 328 kursi di parlemen. Menurut Associated Press, diperkirakan pemilu akan dimenangkan oleh aliansi yang dipimpin oleh Perdana Menteri dari penganut Syiah, Nouri al-Maliki.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS | AL JAZEERA
Terpopuler
3 Korban Pedofil Buron FBI Ini Tewas Bunuh Diri
Bugil di Kantor, Hakim Wanita Bosnia Dipecat
Buntut MH370, Bekas PM Mahathir Boikot Naik Boeing