TEMPO.CO, Incheon - Di antara repotnya proses evakuasi korban feri Sewol, terjadi sebuah kecelakaan kecil dalam cara mengidentifikasi korban meninggal. Pemerintah Korea Selatan mengakui mengirim jasad yang salah kepada keluarga korban. Hal ini terjadi karena keluarga korban hanya melihat jasad tersebut di rumah duka, tanpa verifikasi ilmiah.
"Kami akan menggunakan rencana baru untuk memastikan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata satuan petugas kondisi darurat Korea Selatan kepada The Guardian, Sabtu, 26 April 2014,
Pemerintah akan terus memberikan informasi korban berdasarkan deskripsi fisik dari kerabatnya agar lebih cepat dikenal. Namun dengan kejadian ini, pemerintah akan secara permanen melakukan tes DNA, catatan gigi, atau sidik jari untuk memastikan identitas korban.
Kapten Angkatan Laut Kim Jin-hwang mengatakan timnya menemukan 48 jasad dalam satu kamar. Kini tim penyelam sudah menyisir 35 area dari 111 kamar dalam kapal feri Sewol.
Jumlah korban meninggal hingga saat ini telah mencapai 187 orang dan 115 lainnya masih belum ditemukan. Diperkirakan tubuh mereka masih terperangkap di dalam feri yang terbalik sejak lebih dari sepekan yang lalu.
RINDU P HESTYA | THE GUARDIAN
Berita Lain:
Gadis 19 Tahun Selipkan Pistol di Kelaminnya
Jet Tempur Rusia Gempur Perbatasan Ukraina
600 Tentara AS Tiba di Eropa Timur