TEMPO.CO, Kiev - Kedutaan Besar Indonesia untuk Ukraina menyatakan 51 warga negara Indonesia yang tercatat di Kedutaan berada dalam situasi aman. Tidak ada satu pun warga Indonesia yang menjadi korban dalam kericuhan antara kelompok pro-Rusia dan aparat keamanan di beberapa kota di wilayah timur Ukraina seperti Donetsk, Luganks, dan Kharkiv.
Kedutaan Indonesia juga memastikan bahwa situasi di Kiev, ibu kota Ukraina, aman. "Kehidupan tetap berjalan normal," kata Erly Wiyajani yang membidangi pers dan sosial budaya Kedutaan kepada Tempo, Selasa sore, 22 April 2014. (Baca: Putin: Ukraina di Ambang Perang Saudara)
Dari 51 warga Indonesia yang tinggal di Kiev, kata Erly, sebagian besar merupakan staf Kedutaan, yakni 29 orang anggota staf dan keluarganya, termasuk Duta Besar Niniek Kun Naryatie. Selebihnya merupakan pekerja, yakni tiga koki Hotel Hyatt, empat tenaga kerja semiprofesional spa di Kiev, dua pekerja spa di Kharkiv, satu tenaga pengajar bahasa Inggris di British Council Kyiv, serta delapan orang yang mengikuti suaminya yang berkewarganegaraan Ukraina atau warga asing yang sedang bekerja di negara itu serta tiga anak mereka.
Hingga kini, Erly melanjutkan, massa demonstran pro-Rusia masih menduduki kantor Dinas Rahasia Ukraina (SBU) di Lugansk. Pendemo diberitakan menguasai gedung dan tempat penyimpanan senjata. Mereka menuntut pelaksanaan referendum seperti yang telah terjadi di Crimea, wilayah otonomi Ukraina yang sekarang bergabung dengan Federasi Rusia. (Baca: Politikus Ukraina Tewas Disiksa Militan Pro-Rusia)
Para demonstran pro-Rusia juga menuntut pelaksanaan referendum di Kota Donetsk serta menduduki kantor Administrasi Wilayah Donetsk. Kejadian serupa terjadi di Kharkiv, namun massa pro-Rusia yang sempat menduduki kantor Administrasi Wilayah Kharkiv dihalau pihak keamanan Ukraina. Upaya serangan ke kantor Kejaksaan Donetsk juga digagalkan aparat keamanan.
Eskalasi kekerasan semakin meningkat di wilayah Donetsk. Enam orang mengalami luka tembak dalam operasi keamanan di Kota Slovianks pada 13 Maret 2014. Pada 20 April, terjadi baku tembak antara massa pro-Rusia dan kelompok tidak dikenal di kota yang sama. Baku tembak menyebabkan tiga orang meninggal dari kelompok pro-Rusia. Di Kharkiv, sedikitnya sepuluh orang terluka, termasuk seorang polisi, dalam bentrokan yang terjadi antara massa pro-Rusia dan pro-Ukraina. (Baca:Bubarkan Uni Soviet, Gorbachev Bakal Diusut)
MARIA RITA HASUGIAN
Terpopuler:
Soal Arloji, Media Singapura Serang Moeldoko
Jokowi Usul Dirjen Pajak Jadi Kementerian
Bandung Beli Mobil Spider buat Mengeruk Kali