Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putin Pulihkan Hak Muslim Tatar di Crimea

image-gnews
Pantai Laut Hitam yang indah di Sudak, Crimea, (21/3). Rakyat Crimea melakukan referendum pada 16 Maret lalu, dan memilih berpisah dari Ukraina. Victor Boyko/Getty Images
Pantai Laut Hitam yang indah di Sudak, Crimea, (21/3). Rakyat Crimea melakukan referendum pada 16 Maret lalu, dan memilih berpisah dari Ukraina. Victor Boyko/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Moscow - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk merehabilitasi beberapa etnis minoritas yang diusir secara massal oleh Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet, pada tahun 1944. Pengusiran terjadi karena banyak di antara mereka dianggap pendukung pasukan Nazi Jerman di bawah pimpinan Hitler.

Etnis minoritas yang direhabilitasi itu, antara lain etnis muslim Tatar Crimea yang diusir Stalin ke Asia Tengah pada masa Perang Dunia Kedua. Saat ini populasi etnis Tatar di Crimea, bekas wilayah otonomi Ukraina, merdeka dan bergabung dengan Rusia, mencapai 250 ribu orang atau seperdelapan dari populasi seluruh penduduk Crimea. (Baca: Putin Tarik Pasukan Rusia dari Crimea)

Selain Tatar, Putin juga merehabilitasi etnis Armenia, Jerman, dan Yunani.

"Saya telah menandatangani dekrit untuk merehabilitasi populasi penduduk Tatar Crimea, penduduk Armenia, Jerman, Yunani. Mereka semua menderita di Crimea selama penindasan Stalin," kata Putin dalam pertemuan dengan Dewan Negara dan diliput oleh media pemerintah Rusia seperti dilansir Reuters, Senin, 21 April 2014.

Putin juga menyetujui bahasa Tatar menjadi bahasa resmi ketiga di Crimea. Dekrit juga menggarisbawahi tentang pembangunan sosial ekonomi di beberapa kawasan yang terlantar dan terpuruk kehidupan sosial etnis-etnis minoritas tersebut.

Namun pemimpin majelis Tatar Crimea Mustafa Dzhemilev mengatakan dengan dekrit itu Rusia lagi menarik perhatian Crimea. Mustafa sendiri tidak mengakui kemerdekaan Crimea yang kemudian bergabung dengan Rusia. (Baca: Indonesia Tidak Akui Referendum Crimea)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dekrit Putin itu telah diposting di situs Kremlin dengan mengatakan dekrit bertujuan memulihkan keadilan sejarah dan mencabut sanksi deportasi terhadap kelompok etnis-etnis itu dan mengakhiri pencederaan hak-hak mereka.

Penduduk Tatar Crimea, yang asalnya dari Turki, mendominasi Crimea ketika berada di bawah kekuasaan Imperium Ottoman di abad pertengahan. Dengan semakin banyaknya penduduk etnis Rusia yang mendapatkan lahan di kawasan itu, membuat jumlah etnis Tatar mengalami penurunan.

Pasukan Nazi menguasai Crimea di awal pecah Perang Dunia kedua lewat pertarungan panjang dan brutal. Crimea berada dalam genggaman Jerman hingga Mei 1944 dan terusir dari Crimea setelah Stalin mencurigai mereka sebagai simpatisan pasukan Nazi. (Baca: Setelah Crimea, Donetsk Proklamasikan Kemerdekaan)

REUTERS | RUSSIA TODAY | MARIA RITA HASUGIAN

Terpopuler:
Soal Arloji, Media Singapura Serang Moeldoko
SBY Kaget Hadi Poernomo Jadi Tersangka
Eko Patrio dan Muhaimin Keok di Kota Madiun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vladimir Putin Ingin Tambah Jumlah Tentara Rusia

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, Rusia 15 Februari 2022. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS/File Foto
Vladimir Putin Ingin Tambah Jumlah Tentara Rusia

Vladimir Putin ingin meningkatkan jumlah angkatan bersenjata negara itu sampai 170 ribu anggota.


Rusia Kirim Gandum Gratis ke Negara-negara Afrika

1 hari lalu

Sebuah tongkang yang membawa gandum Ukraina ditambatkan untuk dibongkar di terminal gandum COMVEX di pelabuhan Constanta, di Constanta, Rumania, 1 Agustus 2022. Foto Inquam/George Calin via REUTERS
Rusia Kirim Gandum Gratis ke Negara-negara Afrika

Setelah menarik diri dari kesepakatan Black Sea Grain Initiative, Rusia memutuskan mengirimkan sendiri gandum ke negara-negara miskin di Afrika


Putin jelang Pilpres Rusia: Barat Jangan Ikut Campur

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara pada upacara pembukaan Forum Sabuk dan Jalan (BRF), untuk memperingati 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalan di Aula Besar Rakyat di Beijing, 18 Oktober 2023. REUTERS/Edgar Su/ Berkas Foto
Putin jelang Pilpres Rusia: Barat Jangan Ikut Campur

Presiden Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat menjelang pemilu Rusia pada Maret 2024.


Putin: Kita Harus Berpikir untuk Menghentikan 'Tragedi' Perang di Ukraina

10 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT virtual G20 melalui tautan video di Moskow, Rusia, 22 November 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Putin: Kita Harus Berpikir untuk Menghentikan 'Tragedi' Perang di Ukraina

Ini adalah salah satu pernyataan Putin yang paling tenang tentang konflik di Ukraina.


3 Negara Pemilik Senjata Nuklir yang Menentang Israel

45 hari lalu

Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping (pertama dari kanan), Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kanan), dan Presiden Indonesia Joko Widodo / Jokowi (ketiga dari kanan). Forum internasional Belt and Road 2017. Foto: Kantor Pers dan Informasi Kepresidenan Rusia, Wikimedia Commons.
3 Negara Pemilik Senjata Nuklir yang Menentang Israel

Di tengah panasnya konflik Israel-Palestina, sejumlah negara menentang tindakan Israel, termasuk negara pemilik senjata nuklir.


Vladimir Putin: Xi Jinping Adalah Pemimpin Sejati

47 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri resepsi di Kremlin di Moskow, Rusia, 21 Maret 2023. Sputnik/Pavel Byrkin/Kremlin via REUTERS
Vladimir Putin: Xi Jinping Adalah Pemimpin Sejati

Presiden Putin menganggap Presiden China Xi Jinping sebagai salah satu pemimpin dunia yang dihormati.


Putin: Pernyataan AS akan Berperang Melawan Rusia dan Cina adalah Omong Kosong

48 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato video pada kesempatan Hari Pemuda di Moskow, Rusia, dalam gambar ini dirilis 24 Juni 2023. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS
Putin: Pernyataan AS akan Berperang Melawan Rusia dan Cina adalah Omong Kosong

Menurut Putin, jika Rusia berperang melawan Amerika Serikat, tingkatnya akan berbeda dari perang di Ukraina dan bukan lagi operasi militer khusus.


Begini Vladimir Putin Gambarkan Sosok Presiden Xi Jinping

48 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Rusia via REUTERS
Begini Vladimir Putin Gambarkan Sosok Presiden Xi Jinping

Vladimir Putin melihat Xi Jinping sebagai seorang pemimpin sejati karena tindakan-tindakan bersifat jangka panjang, bukan berdasarkan situasi sesaat.


Vladimir Putin Curiga Senjata untuk Ukraina Dijual ke Hamas

50 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia 24 Januari 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Vladimir Putin Curiga Senjata untuk Ukraina Dijual ke Hamas

Vladimir Putin curiga ada sejumlah senjata yang dikirim ke Ukriana berakhir di tangan anggota kelompok Hamas.


Vladimir Putin Jadi Kunjungan Kerja ke Cina

21 September 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Rusia via REUTERS
Vladimir Putin Jadi Kunjungan Kerja ke Cina

Vladimir Putin mengkonfirmasi akan melakukan kunjungan kerja ke Cina pada bulan depan. Itu akan menjadi perjalanan dinasnya yang pertama pada 2023