TEMPO.CO, Jindo - Pemerintah Korea Selatan terus melakukan penyelidikan untuk menemukan penyebab tenggelamnya feri Sewol di perairan Jindo, Incheon. Hari ini, pemerintah negeri itu resmi merilis transkripsi percakapan antara seorang pria di feri Sewol dan pihak pengendali lalu lintas maritim di Pulau Jeju dan Pulau Jindo.
Dari transkripsi yang kemudian dikonfirmasikan kebenarannya oleh penjaga lalu lintas perairan di Pulau Jeju, seorang pria sempat menghubungi penjaga pantai pada pukul 08.52 waktu setempat dengan telepon seluler.
"Hubungi penjaga pantai. Kapal dalam bahaya. Kapal miring," kata pria itu.
Pihak pengendali lalu lintas maritim Jeju kemudian menanyakan lokasi kapal, dan pria itu menjawab, "Sewol berada di dekat Pulau Byeongpung."
"Bagaimana situasinya sekarang?" tanya pihak berwenang Jeju.
"Kapal miring ke kiri," jawab pria itu.
"Oke. Bagaimana keadaan penumpang?"
"Kami tidak dapat memberikan konfirmasi. Kapal ini miring. Kami tak bisa bergerak."
Pihak Jeju kemudian meminta penumpang untuk memakai jaket pelampung dan bersiap-siap jika perlu meninggalkan kapal. Namun pria itu kembali menjawab, "Kami sangat sulit bergerak sekarang."
Dari transkripsi itu, percakapan terakhir menunjukkan pihak berwenang Jeju telah memberitahu penjaga pantai perihal lokasi dan keadaan Sewol. Pihak Jeju menjelaskan bahwa mereka juga sudah menghubungi badan pelayanan lalu lintas kapal di Pulau Jindo dan Pulau Wando.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan telah menemukan data terbaru dari sistem identifikasi otomatis pada feri Sewol. Dari data yang berhasil dianalisis, ada kemungkinan feri Sewol karam setelah listrik sempat padam selama 36 detik.
RINDU P HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
WNI Pemijat Refleksi Diadili di Malaysia
Tim Pencari MH370 Siap Tinggalkan Samudra Hindia
Presiden Korea Selatan Kecam Kapten Feri Sewol