TEMPO.CO, Seoul – Korea Utara membantah keterkaitannya dengan tiga buah pesawat tanpa awak (drone) yang ditemukan jatuh di kawasan Korea Selatan. Bahkan, Kor-Ut balik menuding Kor-Sel telah menyebarkan fitnah.
“Pasukan musuh (Kor-Sel) menciptakan fitnah dengan insiden drone konyol ini,” demikian pernyataan Komite Utara untuk Reunifikasi Damai Korea (CPRK), seperti dikutip dari Channel News Asia, Ditambahkan, drone tersebut hanya karangan seperti halnya insiden Cheonan.
Pada tahun 2010 lalu, Cheonan, kapal perang kecil (korvet) milik AL Kor-Sel tenggelam di Laut Kuning yang menjadi perbatasan antara dua Korea ini. Sebanyak 46 orang tewas.
Sebuah penyelidikan yang dilakukan komisi internasional yang dipimpin Kor-Sel menyimpulkan bahwa kapal itu ditenggelamkan oleh torpedo dari kapal selam milik Kor-Ut. Hasil ini langsung dibantah Kor-Ut.
Pada pekan lalu, Kor-Sel menyatakan telah menemukan tiga drone di kawasan mereka. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa drone dilengkapi kamera dan cip memori. Cip tersebut berisi foto-foto wilayah perbatasan dan ibu kota Kor-Sel, Seoul, termasuk Istana Kepresidenan Korsel.
Pesawat tersebut dibuat dari bahan yang berasal dari berbagai negara, termasuk Kor-Sel, Amerika Serikat, Cina, dan Jepang. Namun, setiap nomor seri pesawat telah sengaja dihapus. Dari petunjuk tersebut, Kor-Sel pun mengklaim bahwa drone tersebut milik Kor-Ut.
ANINGTIAS JATMIKA | CHANNEL NEWS ASIA
Terpopuler
MH370 Dibajak, Ini Penjelasan Jurnalis Afganistan
Amerika Tuduh Rusia Gelar Kekerasan di Ukraina
Anggaran Militer Saudi Tertinggi di Timur Tengah