TEMPO.CO, Perth – Sebuah kapal selam mini tak berawak diterjunkan untuk membantu pencarian Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret lalu. Setelah gagal dalam misi pertamanya, Bluefin-21 akan kembali menyisir dasar laut pada Selasa, 15 April 2014.
“Setelah menyelesaikan misinya sekitar enam jam, Bluefin telah melebihi batas kedalaman operasional,” kata pernyataan Badan Pusat Koordinasi Bersama (JACC) pencarian MH370, seperti dikutip dari The Star.
Tidak disebutkan secara rinci, berapa kedalaman yang sudah ditelusuri Bluefin. Namun demikian, kapal selam berwarna kuning ini hanya mampu menyelam sekitar 4.500 meter. Data yang berhasil diambil selama enam jam dari robot yang termasuk kategori Autonomous Underwater Vehicle (AUV) ini sedang diekstrak dan dianalisis.
Seyogianya, Bluefin mampu menghimpun data selama 16 jam. Namun, karena zona selamnya begitu dalam, kapal ini secara otomatis akan muncul kembali dan berhenti beroperasi. (Baca: Robot Bluefin-21 Cari MH370 ke Dasar Laut)
Operasi kedua Bluefin akan dilakukan siang ini. Kondisi cuaca perairan Samudra Indonesia dilaporkan cerah. Hal ini diharapkan bisa mempermudah misi pencarian. (Baca: AS Kirim Kapal Selam Tak Berawak Cari MH370)
Lokasi pencarian MH370 mulai difokuskan di 300 mil di luar zona pencarian utama, sekitar 2.000 kilometer dari barat laut Perth, setelah kapal patroli Cina Haixun menerima frekuensi 37,5 kHz per detik yang diduga berasal dari sinyal kotak hitam pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak itu.
ANINGTIAS JATMIKA | THE STAR
Terpopuler
Inggris Didesak Ungkap Penyiksaan di Diego Garcia
Warga Rusia Diminta Tak Kunjungi AS dan Sekutunya
Amerika Tuduh Rusia Gelar Kekerasan di Ukraina