TEMPO.CO, Moskow - Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan peringatan bepergian bagi warganya. Dalam siaran persnya, Kementerian menganjurkan masyarakat Rusia mengurungkan niat untuk ke luar negeri atau menghindari negara yang memiliki perjanjian dengan Amerika Serikat. Tujuannya untuk menghindari kemungkinan ditahan atau diekstradisi ke Amerika Serikat dengan pelbagai macam tuduhan.
Menurut situs berita Novinite, Senin, 14 April 2014, pemerintah Rusia mengeluarkan peringatan itu menyusul sanksi internasional terhadap pejabat, pengusaha, dan direksi media Rusia setelah Rusia dituding mengintervensi Crimea, bekas wilayah otonomi khusus Ukraina. (Baca: Rusia Akhiri Kerja Sama Siaran dengan VOA)
"Tanpa alasan, Amerika menolak mengakui reunifikasi Rusia dan Crimea yang sesungguhnya memenuhi standar hukum internasional serta Piagam PBB," tulis Kementerian dalam situsnya, Jumat pekan lalu. "Dan pemerintah Amerika akan memburu warga Rusia di negara ketiga untuk diekstradisi ke Amerika dengan tuduhan yang tak jelas."
Kedutaan dan konsulat Rusia di luar negeri juga berjanji memberikan bantuan bagi warga negaranya yang mengalami masalah. Termasuk bila terjerat hukum di negara lain. (Baca: Putin: Referendum Crimea Sesuai Piagam PBB)
Peringatan serupa pernah dikeluarkan Rusia pada September 2013 setelah terjadi peningkatan penahanan terhadap warga negara Rusia di negara ketiga atas permintaan Amerika. "Seperti penangkapan Dmitry Ustinov di Lituania, Dmitry Belorossov di Spanyol, Maksim Chukhrayev di Kosta Rika, dan Aleksander Panin di Republik Dominika," demikian pernyataan itu.
Baca Juga:
NOVINITE | THE MOSCOW TIMES | RT | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Kebakaran Besar Hanguskan Cile, 11 Orang Tewas
Kepulauan Solomon Diguncang Dua Gempa Besar
Pemilu Afganistan, Abdullah Memimpin Sementara