Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Fransiskus Memohon Maaf kepada Anak-anak

image-gnews
Paus Fransiskus (tengah) bersama sejumlah anak melepaskan burung merpati saat doa Angelus di alun-alun Saint Peter's di Vatikan, Minggu (26/1). Dua merpati putih dilepaskan sebagai simbol perdamaian oleh sejumlah anak yang mendampingi Paus dari jendela di istana Apostolik, saat puluhan ribu orang menyaksikan dari alun-alun St. Peter's. REUTERS/Alessandro Bianchi
Paus Fransiskus (tengah) bersama sejumlah anak melepaskan burung merpati saat doa Angelus di alun-alun Saint Peter's di Vatikan, Minggu (26/1). Dua merpati putih dilepaskan sebagai simbol perdamaian oleh sejumlah anak yang mendampingi Paus dari jendela di istana Apostolik, saat puluhan ribu orang menyaksikan dari alun-alun St. Peter's. REUTERS/Alessandro Bianchi
Iklan

TEMPO.CO, Vatican - Paus Fransiskus menyatakan permintaan maaf sekaligus bertanggung jawab secara pribadi atas pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah pastor terhadap anak-anak. Paus juga menegaskan Gereja Katolik Roma akan menyelesaikan masalah ini dan menjatuhkan sanksi terhadap pelakunya tanpa kompromi.

"Gereja menyadari bencana ini," kata Paus saat bertemu dengan anggota Biro Internasional Anak-anak Katolik, satu lembaga nonprofit Prancis yang menegakkan hak-hak dan harga diri anak-anak di Vatikan, Roma, Jumat, 11 April 2014.

Namun, Paus tidak merinci bentuk sanksi, termasuk siapa pastor yang terlibat dengan pelecehan seksual terhadap anak-anak. (Baca:Paus Francis: Doakan Saya)

Seperti dilansir New York Times, Jumat, 12 April 2014, Paus Fransiskus merupakan pemimpin Gereja Katolik kedua setelah Paus Benediktus XVI yang mengutuk kejahatan para pastor yang melakukan pelecehan terhadap anak-anak. Keduanya juga menyatakan duka dan kekecewaannya. Namun, Paus Fransiskus merupakan paus pertama yang menyatakan pertanggungjawabannya secara pribadi atas skandal yang menimpa Gereja Katolik Roma.

Mencermati penanganan kasus pelecehan seksual anak-anak itu, sejumlah organisasi advokasi hak asasi mengkritik Paus Fransiskus karena dianggap lamban menyelesaikan masalah pelecehan seksual terhadap anak-anak. Reaksi berbeda diberikan ketika membahas krisis keuangan gereja. "Itu hanya omongan," kata Barbara Dorris dari Survivors Network of Those Abused by Priests menanggapi permintaan maaf Paus Fransiskus. (Baca:Apa Kata Penggiat Hak Asasi tentang Bergoglio?)

Vatikan mengatakan ribuan kasus sedang diinvestigasi. Pada Januari lalu terungkap sekitar 400 pastor dipecat karena terbukti melakukan kejahatan seksual. Kejahatan ini terjadi dari periode 2011 hingga 2012.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vatikan telah bersumpah untuk mengakhiri kejahatan ini serta mulai melakukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini yang dilakukan oleh satu komisi. Paus Fransiskus membentuk komisi khusus yang menyertakan seorang korban asal Irlandia. 

NEW YORK TIMES | SYDNEY MORNING HERALD | MARIA RITA HASUGIAN

Terpopuler:
Tim Pencari MH370 Minta Abbot Bicara Pakai Bukti
Pelempar Sepatu ke Hillary Clinton Dibebaskan
13 Aktivis Kamboja Dihukum karena Dugaan Makar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

25 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

27 hari lalu

Aktor dan produser Johnny Depp hadir dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan film dokumenter
Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.


Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

29 hari lalu

Dan Schneider, mantan produser Nickelodeon. Foto: YouTube DanWarp
Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

30 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

32 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

44 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

48 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

49 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno alias ETH, 72 tahun, saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual


Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

49 hari lalu

Demonstran membakar kayu dan kardus di depan Gedung Rektor Universitas Pancasila, saat demonstrasi menolak rektor yang diduga mmelakukan pelecehan di Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.


Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

51 hari lalu

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio didampingi Plt Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti (tengah) dan Warek IV Diennaryati Tjokrosuprihatono saat jumpa pers di lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Kampus Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual