TEMPO.CO, Islamabad - Sebuah ledakan kuat mengguncang pasar buah grosir yang ramai di ibukota Pakistan, Islamabad, pada Rabu pagi, 9 April 2914. Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 50 lainnya. Pihak kepolisian setempat menyatakan kemungkinan korban tewas akan bertambah.
Sampai saat ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Pihak Taliban Pakistan membantah keterlibatan apapun meski mereka telah mengumumkan gencatan senjata hingga Kamis saat mengadakan pembicaraan damai dengan pemerintah.
Ledakan terjadi pada pukul 8.05 pagi waktu setempat di sebuah pasar buah dan sayuran grosi yang berada di wilayah sibuk di pinggiran Islamabad. Suara ledakan kuat terdengar hingga bermil-mil dan menyebabkan kepanikan di kota pada jam sibuk pagi hari.
Dilansir New York Times, Rabu, 9 April 2014, pasar yang menjadi sasaran ledakan itu merupakan sebuah tempat luas terbuka dimana biasanya pembeli dan penjual ramai memadati untuk membeli berbagai produk dalam jumlah besar. Keamanan di tempat ini memang lemah, karena setiap truk dan peti buah maupun sayur yang dikirim ke pasar bisa hilir mudik tanpa menjalani pemeriksaan.
Pejabat kepolisian setempat mengatakan, dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahan peledak ditempatkan di dalam kardus berisi jambu biji dan diledakkan dengan menggunakan remote control.
Akibat ledakan itu sejumlah bangunan menjadi puing-puing hangus dan banyak terlihat banyak ceceran darah di sekitar pasar. Juru bicara Rumah Sakit Pakistan Institute of Medical Science, Dr Ayesha Isani mengatakan, sembilan orang dinyatakan sedang dalam kondisi kritis. Beberapa korban lainnya dibawa ke rumah sakit Rawalpindi yang berada tak jauh dari sana.
Pihak Taliban Pakistan mengutuk ledakan tersebut. "Tehreek-e-Taliban Pakistan mengutuk ledakan keras ledakan tersebut dan juga mengutuk ledakan yang terjadi di stasiun kereta api Sipi," kata juru bicara Taliban Pakistan, Shahidullah Shahid sebuah pernyataan, mengacu pada kedua ledakan Rabu ini dan ledakan di stasiun kereta api yang menewaskan sedikitnya 17 orang pada Selasa kemarin.
"Serangan terhadap tempat-tempat umum dan menargetkan orang-orang yang tidak bersalah sangat disesalkan dan tidak Islami," kata dia.
NY TIMES | ROSALINA