Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meutya dan Budi Masih Tertahan di Perbatasan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Amman: Hingga saat ini, dua wartawan Metro TV, Meutya Hafidz dan Budyanto masih tertahan di perbatasan Jordania - Irak. Saya mendengar wartawan Metro TV salah satu tim penjemput, Sandrina Malakiano, mendapat telepon dari Meutya, yang menyampaikan bahwa mereka berdua menunggu pintu perbatasan dibuka.Saya juga mendengar bahwa Meutya dan Budi sedang kelaparan karena nyaris tidak makan selama diculik. Menurut pesan pendek Meutya yang dikirimkan ke Sandrina, Meutya juga heran karena masih harus menunggu lama, sembari menanyakan apa yang dilakukan pihak Departemen Luar Negeri. "Saya baru sempat makan roti," demikian pesan Meutya.Memang, proses kembalinya dua wartawan yang disandera selama seminggu oleh Faksi Tentara Mujahidin Irak, agak tersendat. Meutya Hafidz dan Budyanto telah dibebaskan kemarin malam, Senin (21/2) atau sore hari waktu setempat. Tapi keduanya tertahan di perbatasan Irak - Yordania, karena belum memperoleh izin keluar Irak dari pemerintah pusat Irak. Sehingga terpaksa, tim penjemput, termasuk saya, menunggu di Karamah, kota perbatasan Jordania dengan Irak. Saya meninggalkan Karamah menjelang tengah malam karena tidak ada tanda-tanda kedua orang itu bebas.Keesokan harinya, Selasa (22/2), sekitar pukul 09.00 waktu Amman, ketua tim pembebasan dua jurnalis Metro TV Surya Paloh menelpon Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Pak saya laporkan, dua jurnalis Indonesia dan sopirnya, sudah selamat, sekarang mereka masih di perbatasan Irak. Belum bisa keluar dari Irak, karena kantornya tutup, mungkin pemerintah Irak perlu keterangan dari orang-orang yang diculik itu. Nah, sekarang peranan Departemen Luar Negeri diperlukan untuk segera mengeluarkan mereka dari Irak," kata Surya Paloh.Saat ini, Surya Paloh menunggu kedatangan Meutya dan Budiyanto di KBRI Amman. "Kalau Deplu punya kuasa, seharusnya metreka menjemput Mutia dan Budi ke perbatasan Irak,bukan menunggu di perbatasan Yordania," katanya.Ceritanya, Meutya, Budi dan Ibrahim dilepas sendiri oleh penculik mereka, Minggu sore (20/02) waktu setempat. "Mereka jalan sendiri dari tempat penculikan, yang diperkirakanberada di daerah Ramadi menuju perbatasan yang berjarak sekitar 400 kilometer. Itu berbahaya, karena mereka cuma bertiga dan tak ada kendaraan lain, saya bersyukur mereka selamat sampai perbatasan," kata Ahmad Gofar, warga Negera Indonesia yang memantau pergerakan dua jurnalis Indonesia lewat kenalannya di Baghdad. Akhirnya diketahui mereka bertiga menyewa mobil.Surya Paloh, melalui isteri Ibrahim sempat mengontak Ibrahim, yang minta dijemput di perbatasan, Senin pagi (21/09) pukul 07.00 waktu Amman. "Kami akan menuju Yordania," kata Ibrahim singkat karena baterai telepon selulernya lemah. Dari kamar 700 Presiden Suite Room Hotel Intercontinental, Surya langsung berkoordinasi dengan tim dari Deplu. Bos Metro Group bersama tim langsung pergi menuju perbatasan, titik terdekat yang akan dilalui Meutya dan Budi. "Wajar, dong, keduanya kan anak-anak saya," kata Surya. Namun, tim Deplu pimpinan Triyono, meminta Surya menunggu saja di KBRI, Amman. "Kalau saya tunggu di Amman, buat apa saya jauh-jauh ke Yordania, saya tunggu saja di Jakarta terima beres," kata Surya.Akhirnya, Surya Paloh dan rombongan berangkat ke Karamah dengan menggunakan bis kecil. Tapi Mercedes dan Kia Carnival, dua kendaraan milik KBRI menyusul bis yang berisi rombongan Surya Paloh, anggota DPR, keluarga Ibrahim dan saya. Rombongan KBRI berhasil kembali kami susul, karena mereka mengisi bensin dan makan ditengah jalan. Surya Paloh dan lain-lain datang terlebih dahulu di perbatasan Yordania dan diizinkan masuk ke ruang tunggu kerajaan, karena sudah ada izin dari Princess Basma,adik almarhum Raja Yordania Hussein. Sekitar 20 menit kemudian, rombongan Surya Paloh diusir tentara perbatasan dengan alasan tak punya otorisai berada di tempat itu. Yang dibolehkan tinggal hanya Surya Paloh, bersamadua tentara utusan raja yang diminta mendampingi Surya Paloh.Saat rombongan keluar ruangan, tampak Triyono dan Sekretaris Pertama KBRI, Musrifun La Jawa berada di dalam mobil di luar ruang khusus tersebut. Mereka sedang berbicara dengan tentara perbatasan yang mengusir kami. Muchlis Hasyim, wartawan senior Media Indonesia dan reporter Metro TV, Sandrina Malakiano, mencoba mencari tahu kepada Triyono, dari dalam mobil yang jendelanya dibuka sedikit. Tapi Triyono dan Musrifun mengusir kedua wartawan tersebut. "Pergi sana, kalian mengacaukan rencana kami. Rencana bisa berantakan, Meutya dan Budi bisa diculik kembali, kalau mereka (penculik) tahu ada wartawan di perbatasan," kata Triyono kepada Muchlis dan Sandrina. "Selama saya berkarir 14 tahun, baru pertama kali diperlakukan seperti itu, oleh seorang diplomat lagi, seharusnya kan mereka bisa ngomong baik-baik," kata Sandrina kesal.Triyono dan Musrifun ternyata juga menegur reporter APTN, Lina yang datang menyusul dan menemui mereka berdua. Anggota DPR Komisi III asal Partai Kebangkitan Bangsa, Imam Anshori Saleh yang ikut tim Surya, juga mengalami nasib serupa. Dia menyesalkan cara-cara Ketua Tim Deplu itu. "Seharusnya kita pergi bersama-sama, kita omong baik-baik, sebagai sesama warga Negara Indonesia, bukan malah pakai cara-cara tidak terhormat. Nanti, akan saya laporkan pada teman-teman anggota Komisi I DPR," kata Imam.Triyono wajar gusar, karena sesuai kesepakatan dengan Surya Paloh, tak boleh ada wartawan yang ikut ke perbatasan. Kepada jurubicara Departemen Luar Negeri, Musrifun melaporkan Meutya mengirim pesan pendek meminta agar tak ada wartawan dalam penjemputan itu. "Itu bohong, sebagai jurnalis tak mungkin Meutya minta seperti itu," kata Muchlis.Ahmad Taufik
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

23 jam lalu

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.


Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

1 hari lalu

Ilustrasi penculikan di mobil. Shutterstock
Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

3 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

14 hari lalu

Seorang anak laki-laki memegang tanda untuk memprotes, apa yang dikatakan seorang guru, anggota dewan setempat dan orang tua, penculikan ratusan siswa sekolah oleh orang-orang bersenjata setelah salat Jumat di Kaduna, Nigeria 8 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.


Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

23 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani saat mengucapkan sumpah Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dihadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024. Sebelum terpilih menjadi hakim Mahkamah Konstitusi, Arsul Sani merupakan Calon Legislatif dari PPP Dapil Jawa Tengah II pada Pemilu 2024, Wakil Ketua MPR RI, dan pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan. TEMPO/Subekti.
Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).


Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

26 hari lalu

Raharja Waluya Jati. ICW
Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

Setelah Jokowi menjadi presiden pada 2014, aktivis Raharja Waluya Jati menitipkan pesan kepada Jokowi untuk tuntaskan kasus penculikan aktivis 1998.


Adik Kim Jong-un Puji Jepang, Sebut Korea Utara akan Tingkatkan Hubungan

42 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong-un Puji Jepang, Sebut Korea Utara akan Tingkatkan Hubungan

Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan rezimnya terbuka untuk meningkatkan hubungannya dengan Jepang.


Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

47 hari lalu

Konferensi pers kasus dugaan pemerasan, penyekapan dan kekerasan seksual yang dilakukan pemilik kos eksklusif di Yogyakarta terhadap rekan bisnisnya di Polda DIY, Rabu,7 Februari 2024. TEMPO/Pito Agustin Rudiana
Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

Kasus penyekapan dan penculikan yang dilakukan pasutri pengusaha kos eksklusif D'Paragon itu ditangani dua kepolisian daerah berbeda.


Kasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban

50 hari lalu

Konferensi pers kasus dugaan pemerasan, penyekapan dan kekerasan seksual yang dilakukan pemilik kos eksklusif di Yogyakarta terhadap rekan bisnisnya di Polda DIY, Rabu,7 Februari 2024. TEMPO/Pito Agustin Rudiana
Kasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban

Korban penyekapan di kandang anjing yang dilakukan bos kos eksklusif P'Paragon mengungkap kronologi peristiwa yang dialaminya.


Komunitas #KawanHermanBimo Putar Terbatas Film Dokumenter Penculikan Aktivis 98 'Yang (Tak Pernah) Hilang'

51 hari lalu

Poster film dokumenter berjudul
Komunitas #KawanHermanBimo Putar Terbatas Film Dokumenter Penculikan Aktivis 98 'Yang (Tak Pernah) Hilang'

Sejumlah mantan aktivis dan simpatisan SMID dan PRD melakukan soft launching film dokumenter "Yang (Tak Pernah) Hilang" di Fisip Unair Surabaya.