TEMPO.CO, Mexico City - Penulis Kolombia dan pemenang hadiah Nobel, Gabriel García Márquez, dirawat di rumah sakit, Kamis, 3 April 2014, di Mexico City. Pria 87 tahun itu masuk rumah sakit pada Senin, 31 Maret 2014, karena menderita infeksi dan dehidrasi, kata Menteri Kesehatan Meksiko dalam sebuah pernyataan tertulis.
García Márquez, yang kariernya membentang dari jurnalisme hingga novel fantastis yang mengilhami genre realisme magis, tinggal di Mexico City sejak 30 tahun lalu.
"Pasien bereaksi atas pengobatan yang diberikan. Setelah dia selesai dengan pengobatannya, pemulangannya dari rumah sakit akan dievaluasi," kata Menteri Kesehatan Meksiko.
Putra penulis, Gonzalo, mengatakan ayahnya tidak dalam keadaan darurat medis dan dia berharap ia akan keluar dari rumah sakit awal pekan depan. "Ia berada di ruang perawatan umum," kata Gonzalo. "Dia tidak pernah masuk unit gawat darurat."
Dia sempat dibuatkan pesta pada hari ulang tahunnya, bulan lalu, oleh teman-teman dan simpatisannya. Ada yang membawa kue dan bunga di luar rumahnya di lingkungan eksklusif di selatan Mexico City. Dia tidak memberi pernyataan dalam acara tersebut.
Teman García Márquez, Elena Poniatowska, jurnalis dan penulis terkenal Meksiko, mengatakan ia terakhir kali melihat koleganya itu ketika mengunjungi rumahnya pada November dengan membawa buket mawar kuning, simbol yang banyak muncul dalam karya epiknya, novel One Hundred Years of Solitude. "Dia terlihat baik," kata Poniatowska kepada Associated Press.
Dirawatnya García Márquez sepertinya tidak berkaitan dengan laporan lama tentang masalah ingatannya, yang belum didiagnosis. Seseorang yang dekat dengan keluarga mengatakan García Márquez dapat melanjutkan hidupnya dengan normal, meskipun ia memiliki hari baik dan hari buruk.
García Márquez dikenal sebagai penulis buku berbahasa Spanyol paling populer setelah Miguel de Cervantes, orang Spanyol yang menulis Don Quixote pada abad ke-17. Ketenarannya setara dengan Mark Twain dan Charles Dickens.
Karya epiknya, One Hundred Years of Solitude, terjual sekitar 50 juta eksemplar, yang diterbitkan dalam lebih dari 25 bahasa. Karyanya yang diterbitkan pada 1967 itu menjadi tonggak panjang dari ledakan sastra Amerika Latin selama dua dekade.
Karya klasik kontemporer lainnya oleh pria dengan alis hitam lebat dan kumis putih, yang oleh temannya kerap disapa dengan panggilan "Gabo" itu, termasuk Chronicle of a Death Foretold, Love in the Time of Cholera, The General in His Labyrinth, dan Autumn of the Patriarch.
García Márquez memenangi hadiah Nobel untuk sastra pada 1982, dan angka penjualan novelnya melebihi semua buka yang diterbitkan dalam bahasa Spanyol, kecuali Alkitab. Bersama sejumlah penulis, termasuk Norman Mailer dan Tom Wolfe, dia adalah pendahulu sastra nonfiksi yang kemudian dikenal sebagai genre Jurnalisme Baru (New Journalism).
GUARDIAN | ABDUL MANAN
Berita Lainnya
Dukung Anti-Gay, CEO Mozilla Dipaksa Mundur
5 Fakta tentang Vladimir Putin
AS Ingatkan Cina Tak Tiru Aneksasi Gaya Rusia
Lord of The Rings Ikut Cari Pesawat MH370
Pencari Kotak Hitam MH370 Tiba di Lokasi