TEMPO.CO, Baghdad – Bentrokan antara polisi dan pejuang yang terinspirasi Al-Qaidah terjadi di sejumlah wilayah di Irak menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 30 April mendatang. Jatuhnya korban jiwa pun tak terelakkan.
Dilaporkan Al-Jazeera, bentrokan yang terjadi di Kota Baghdad pada Kamis, 3 April 2014, telah menewaskan setidaknya 40 pejuang dan seorang perwira polisi. Sementara itu, di lokasi lain, bentrokan juga merenggut lima nyawa.
Menurut pernyataan juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Saad Maan Ibrahim, dalam situs resmi Kementerian, bentrokan terjadi tatkala anggota pasukan keamanan berusaha menggagalkan serangan yang dilakukan kelompok bersenjata di pangkalan militer di Youssifiyah.
Pangkalan militer ini terletak sekitar 20 kilometer sebelah selatan Baghdad. Serangan di pangkalan ini dimulai sejak Rabu malam dan berlangsung selama beberapa jam. Pejuang berhasil dipukul mundur setelah datangnya pasukan keamanan.
Serangan lain juga terjadi pada Kamis sore di Mahmoudiyah, sebelah selatan Baghdad. Satu bom mobil tiba-tiba meledak di sebuah jalan komersial. Akibatnya, tiga orang tewas dan 12 orang lainnya terluka.
Pada hari yang sama, bom mobil juga meledak di Kota Haswa, 50 kilometer sebelah selatan Baghdad. Polisi setempat menuturkan satu orang tewas dan lima lainnya terluka akibat terkena bom.
Selain itu, pengeboman dengan cara ini juga terjadi di dekat rumah penganut Syiah yang mencalonkan diri dalam pemilu mendatang, Ali al-Maliki, di Kota Hillah. Ledakan ini menewaskan seorang warga sipil dan mencederai enam orang.
Kekerasan meningkat di Irak sejak tahun 2007. Ditambah lagi, negara ini akan melakukan pemilihan umum pertamanya sejak penarikan pasukan militer Amerika Serikat dari wilayah ini.
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
Terpopuler
Cuit tentang MH370, Menteri dan Jurnalis Dikecam
Turis Cina Diculik dari Resor Malaysia
Diguncang Gempa Susulan, Presiden Cile Diungsikan