TEMPO.CO, Seoul - Sebuah pesawat tak berawak (drone) jatuh di Pulau Baengnyeong, Korea Selatan. Hal ini dinyatakan oleh seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Selasa, 1 April 2014. Setelah diselidiki, pesawat tanpa awak itu berasal dari Korea Utara.
Drone tersebut diketahui jatuh di pulau itu pada Senin sekitar pukul 4 sore waktu setempat. Penemuan pesawat ini hampir bersamaan dengan aksi Korea Utara yang menembakkan ratusan peluru artileri di laut dekat jalur maritim yang disengketakan. (Baca: Gempuran Korea Utara Memaksa Penduduk Mengungsi)
Kantor berita Yonhap yang mengutip seorang pejabat pemerintah Korea Selatan melaporkan pesawat tak berawak itu berukuran 2-3 meter, mesinnya buatan pabrikan Jepang, dan bagian suku cadangnya dari Cina. Pesawat tersebut dilengkapi sebuah kamera kecil. Pesawat ini mirip dengan pesawat serupa yang pernah ditemukan di kota perbatasan pada akhir bulan lalu.
Militer Korea Selatan sedang memverifikasi dari mana pesawat tak berawak itu datang dan untuk tujuan apa. "Kami juga melihat lebih dalam kemungkinan pesawat ini berhubungan dengan operasi spionase Korea Utara," kata pejabat militer kepada Reuters tanpa merinci penjelasannya.(Baca: Tembakan Meriam Korut Jadi Pesan Bagi AS)
Korea Utara menembakkan sedikitnya 500 artileri ke perairan Korea Selatan yang diklaim sebagai bagian dari latihan militer, Senin, 31 Maret 2014. Para pejabat di Seoul mengatakan latihan tersebut merupakan bagian dari provokasi Pyongyang akibat kebuntuan militer. Latihan yang dilakukan Korea Utara tersebut untuk merespons kecaman Perserikatan Bangsa Bangsa atas rencana Pyongyang meluncurkan rudalnya. (Baca: Uji Coba Nuklir Korut Diduga Picu Gempa)
REUTERS | ROSALINA