TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Alat pemindai penumpang pesawat yang baru (APSS) akan mulai diaktifkan pada pertengahan Juni oleh Departemen Imigrasi Malaysia. Menurut Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, sistem ini merupakan salah satu protokol keamanan yang baru dan bakal ditaruh pada beberapa titik masuk negara itu, setelah pesawat MH370 hilang. (Baca juga: Alat Pemindai Didatangkan untuk Cari MH370).
"Kami akan meninjau kembali prosedur standar operasi, seperti protokol kemanan pada titik masuk, terutama di Kuala Lumpur International Airport," ujar Ahmad, Sabtu, 29 Maret 2014.
Sistem baru ini akan membantu petugas Imigrasi memeriksa latar belakang setiap orang yang masuk ke Malaysia. Alat ini merupakan proyek percontohan dari Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan Singapura. (Tragedi MH370, Visit Malaysia 2014 Ditunda).
"Perangkat ini dapat dengan cepat memeriksa latar belakang penumpang melalui paspor," ujar mantan Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Datuk Alias Ahmad. "Orang berlatar belakang kriminalis dan masuk daftar hitam dilarang ke Malaysia." (Kasus MH370, Ini Sebab Turis Cina Ogah ke Malaysia).
Sabtu, 8 Maret 2014, pesawat MH370 yang sedianya terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Cina, menghilang. Dari laporan radar dan komunikasi terakhir, pesawat tersebut terbang di wilayah udara perbatasan Vietnam-Malaysia. Sebanyak 227 penumpang dan 12 kru pesawat dilaporkan hilang.
Setelah tiga pekan pencarian tanpa hasil, pemerintah Malaysia menyatakan MH370 jatuh di Samudra Hindia bagian Selatan. Tak ada satu pun penumpang yang selamat. (Baca juga: M16 Telusuri Latar Belakang Penumpang MH370).
THE STAR | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
CIA dan MI6 Ikut Cari Malaysia Airlines
Miliarder Ukraina Maju sebagai Calon Presiden
Petinggi Militer Australia Pimpin Pencarian MH370
20 Ribu Demonstran Tuntut Pelengseran Yingluck
Kapal Perang Bawa Detektor, Cari Kotak Hitam MH370
Keluarga MH370 di Kuala Lumpur, Ingin Bertemu PM