TEMPO.CO, Houston - Sebuah rumah di Houston milik dua saudara kembar benar-benar menjadi mimpi buruk bagi para penyayang binatang. Petugas penyelamat binatang menemukan sekitar 130 kucing, bahkan mungkin lebih, tinggal di sebuah rumah yang sebelumnya dilaporkan para tetangganya karena bau yang menyengat.
Ketika petugas datang, mereka menemukan hampir setiap bagian rumah, mulai dari lantai, meja dapur, dan perabotan lainnya, penuh dengan kotoran kucing. Bahkan di garasi rumah itu, gundukan kotoran kucing menggunung hingga setinggi empat meter.
"Anda bisa melihat kucing melalui jendela, mereka seperti berkata, 'keluarkan aku dari sini!'," kata Christine Kendrick, seorang petugas kepolisian setempat.
Rumah tersebut dihuni dua saudara kembar berusia 60 tahun. Mereka telah tinggal di rumah itu sejak kecil.
Menurut pihak berwenang, salah satu dari kembar tersebut seorang penderita kanker. Sementara yang lain juga berada dalam kondisi kesehatan yang buruk. Orang tua mereka telah meninggal tahun lalu.
Saat petugas datang, banyak di antara kucing-kucing tersebut dalam kondisi memprihatinkan. Banyak yang tubuhnya sangat kurus, bulu rontok, dan menderita infeksi mata serta hidung.
Selama operasi, petugas menggunakan masker gas karena bau yang sangat menyengat. Beberapa kucing bersembunyi dalam "gua" yang terbuat dari kotoran mereka.
"Tak hanya tentang banyaknya kotoran, kadar amonia dari kencing kucing di rumah ini juga luar biasa," kata Kendrick. "Begitu masuk rumah, mataku langsung berair. Aku juga mengalami sesak napas."
Petugas menolak menyebut identitas penghuni rumah. Yang jelas, salah satunya dibawa ke rumah sakit karena penyakitnya yang parah, sedangkan kembarannya diungsikan ke rumah kerabatnya. "Mereka membutuhkan bantuan," kata seorang petugas. "Saya tidak tahu bahwa mereka akan pernah dapat benar-benar pulih dari apa yang terjadi pada rumah mereka."
USA TODAY | TRIP B
Terpopuler:
Kasus Satinah, Pemerintah Tak Sudi Jadi Komoditas
Kasus MH370, Ini Sebab Turis Cina Ogah ke Malaysia
Ternyata, Pemilih Ibu-ibu Tak Suka Rhoma Irama