TEMPO.CO, Kampala – Setidaknya 98 orang tewas setelah sebuah kapal terbalik pada Sabtu, 22 Maret 2014 lalu di Danau Albert, yang terletak di antara Uganda dan Republik Demokratik Kongo. Pernyataan ini disampaikan oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada Senin, 24 Maret 2014 kemarin.
“Menurut data, 98 mayat ditemukan dan 41 orang lainnya berhasil diselamatkan,” kata UNHCR kepada AL Jazeera.
Baca Juga:
Kapal yang diperkirakan mengangkut 250 orang ini membawa pengungsi Kongo untuk kembali ke negara tersebut setelah mengungsi di Kyangwali, Uganda.
Para korban dibawa ke distrik Bundibugyo, di barat daya danau. Distrik ini berada di bawah naungan Uganda dan UNHCH. Sementara itu, keluarga korban langsung didatangkan dari Kongo untuk membantu identifikasi korban.
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah pihak berwenang Kongo meluncurkan kampanye untuk mengenakan jaket penyelamat jika menaiki kapal mengingat di negara tersebut banyak saluran air.
UNHCR mengatakan bahwa Uganda tetap menjadi surga bagi para pengungsi. Sementara sebagian besar warga Sudan Selatan baru saja sampai untuk mengungsi di Uganda, tempat ini masih menjadi rumah bagi 175 ribu pengungsi Kongo.
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
Terpopuler
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
Komentari MH370 di Facebook, Pilot AirAsia Diskors
Radar TNI yang Mungkin Memantau Malaysia Airlines
Keluarga Siregar Penumpang MH370 Layangkan Petisi