TEMPO.CO, Medan - Krisman Siregar, ayah Firman Chandra Siregar--penumpang Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang dinyatakan hilang di Samudra Hindia tiga pekan lalu, menuntut pemerintah Malaysia untuk menyampaikan informasi mengenai nasib anaknya secara jujur.
saat ditemui Tempo di rumahnya, Selasa, 25 Maret 2014, Krisman mengatakan pernyataan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak yang mengumumkan analisis terbaru soal jatuhnya MH370 di Samudra Hindia bukan akhir dari upaya pencarian. "Kami meminta Malaysia jujur menyampaikan informasi mengenai nasib anak saya," kata Krisman. (baca: Dicaci Kerabat Korban MH370, Ini Jawaban PM Malaysia)
Krisman yang terlihat lebih kurus dibanding saat Tempo mewawancarainya sehari setelah pesawat yang ditumpangi anaknya dinyatakan hilang pada Sabtu dinihari, 8 Maret 2014, mengaku sudah dihubungi pemerintah Malaysia yang memberitahukan keputusan tentang MH370. (baca:Keluarga Korban Ikhlas Dikabari MH370 Jatuh)
"Kemarin pihak pemerintah Malaysia dan manajemen Malaysia Airlines mengubungi kami untuk mengajak ke Australia, tapi kami menolak," kata Krisman. Keluarga, menurut Krisman, masih menunggu bukti pesawat yang dinyatakan hilang itu memang berada di Samudra Hindia. (baca: Demo Kerabat Korban MH370: Pemerintah Malaysia Menipu Kami)
Firman Siregar adalah salah satu penumpang Malaysia Airlines MH370 yang terbang pada Sabtu dinihari, 8 Maret 2014, dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina. Firman berangkat ke Beijing karena mendapat panggilan kerja dari perusahaan Schlumberger di Cina. Firman adalah alumnus Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung.
SAHAT SIMATUPANG
Berita Terkait
Sebut Algojo, Kerabat Korban MH370 Siap Demo Malaysia di Cina
Teori Goodfellow Soal Sebab Jatuhnya MH370
Pencarian Kotak Hitam MH370 Malaysia Airlines 12 Hari Lagi