TEMPO.CO, Frankfurt - Penjaga Kebun Binatang Frankfurt menemukan sembilan burung flamingo mati di dalam kandang pada Jumat pagi, 21 Maret 2014. Dan keesokan harinya, petugas kembali menemukan enam burung itu tanpa nyawa. Dilansir Associated Press, burung flamingo Chili itu mati dengan kepala hampir putus. Diperkirakan, kepala mereka dipenggal ketika tengah tidur.
"Seluruh staf terkejut dengan insiden ini," kata Direktur Kebun Binatang Frankfurt Manfred Niekisch. "Namun motivasi pembunuhan belasan burung itu masih misteri bagi kami."
Menurut Niekisch, flamingo bukan jenis burung yang berisik. Bahkan, ketika tengah diserang, flamingo tidak akan berteriak. Karenanya, penjaga sampai kebobolan dua kali dalam peristiwa pembunuhan ini. "Setelah kejadian pertama, penjaga sudah berpatroli di sekitar kandang. Namun burung ini tidak memberikan tanda-tanda ada sesuatu yang akan atau sedang menyerangnya," ujar Niekisch.
Surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung melaporkan polisi menemukan luka tusukan pada tubuh flamingo. Dan Niekisch tidak mengabaikan kemungkinan burung berwarna merah muda itu mati dibunuh rubah atau predator lain yang keluar dari kandang. Sedangkan harian Die Welt berspekulasi pembunuh flamingo adalah psikopat atau setan.
Untuk mengetahui penyebab kematian belasan burung itu, otopsi pun dilakukan. Guna mengotopsi satu burung, kebun binatang memerlukan biaya sekitar US$ 1.500, setara Rp 17 juta.
Kebun Binatang Frankfurt sudah pernah mengalami kasus serupa pada Oktober 2007. Namun hingga kini, pelakunya tidak pernah teridentifikasi.
AP | NINE MSN | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Cuit Putri Kru MH370: Tuhan Lebih Sayang Kamu, Daddy
Cina Minta Malaysia Buka Semua Informasi MH370
Facebook Resmi Malaysia Airlines Berubah Abu-abu
SBY Sampaikan Belasungkawa untuk Korban MH370
MH370 Tak Terdeteksi Melewati Indonesia?