TEMPO.CO, Den Haag - Sekitar 13.000 personel Kepolisian Belanda akan mengamankan Nuclear Security Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Nuklir ke-3 di Den Haag, Belanda. “Kepolisian Belanda menurunkan 13.000 personel per hari untuk mengamankan Nuclear Security Summit ini, “ ujar Esther Naber, juru bicara Kepolisian Belanda kepada Tempo, Senin, 24 Maret 2014, di Den Haag.
Konferensi internasional yang membahas pengendalian tenaga nuklir ini akan berlangsung dua hari, 24 dan 25 Maret. “Dalam dua hari ini kami menurunkan 13.000 polisi per hari.” Alhasil, Belanda akan menyiapkan sedikitnya 26.000 personel polisi untuk mengamankan pertemuan besar ini.
Menurut Esther, Kepala Kepolisian Belanda Gerard Bouman, memutuskan mengerahkan pasukan yang besar demi keamanan maksimal untuk 53 pemimpin dunia, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, dan pemimpin empat organisasi internasional. Para pemimpin dunia ini akan tumplak di Den Haag.
Ini belum terhitung anggota delegasi masing-masing negara dan tim pengamanan pribadi yang dibawa oleh setiap kepala negara dan pemerintahan. “Tanggung jawab pengamanan akan dipikul oleh Belanda dan pihak keamanan dari masing-masing negara,” kata Esther. “Namun 58 pemimpin negara dan dunia akan ada di Belanda, dan ini tanggung jawab besar bagi kami,” dia menambahkan.
Maka Den Haag menjadi kota yang berlimpah-ruah polisi. Mereka bertebaran di seluruh kota, terutama di wilayah Staten Kwartier, di mana pertemuan puncak berlangsung. Di media centre yang terletak di samping ruang pertemuan para pemimpin delegasi, 3.000 lebih wartawan berhimpun dari seluruh dunia untuk meliput peristiwa ini.
Kepada Tempo Esther Naber mengakui pasukan yang dikerahkan kali ini memang besar sekali. “Pasukan pengamanan KTT Nuklir ini empat kali lebih besar ketimbang pengamanan polisi saat Raja Belanda Willem Alexander dimahkotai (pada 30 April 2013),” ujarnya sembari tersenyum.
Para polisi terlihat ramah dan santun menghadapi warga kota maupun orang-orang asing--yang tumplak di Den Haag. Mereka mahir berbahasa Inggris dan murah hati mengucapkan salam.
"Kemahiran berbahasa Inggris termasuk yang kami utamakan dalam menyaring polisi yang bertugas selama KTT," kata Esther. Ketatnya pengamanan tak membuat para polisi mengurangi perhatian pada kenyamanan dan akses bagi para pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Wakil Presiden Boediono hadir mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam KTT ini. Selama pertemuan puncak, Boediono dibantu tim terbatas yang terdiri Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jazi Eko Istiyanto, dan Indonesia Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib.
Saat laporan ini ditulis pada 15.30 waktu setempat, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte baru saja membuka World Forum yang dihadiri 53 kepala negara dan pemerintahan, Sekjen PBB, dan pemimpin empat organisasi internasional.
Hermien Y. Kleden (Den Haag, Belanda)