TEMPO.CO, Perth - Pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang tiga pekan lalu kini difokuskan di Samudra Hindia. Militer Australia lewat citra satelit telah menemukan puing-puing yang diperkirakan sayap pesawat nahas itu kemarin lusa.
Wartawan Telegraph, Jonathan Head, ikut terbang bersama para kru yang diambil dari tentara Australia mencari puing MH370 ke tengah Samudra Hindia pada Ahad siang, 23 Maret 2014.
Militer Australia memberangkatkan pesawat P3 Orion yang diproduksi pada 1966 untuk pencarian. Penerbangan dilakukan di Pearce, pangkalan militer Australia di Perth. Kapten Brett “Slim” McKenzie yang sudah berpengalaman selama 25 tahun menjadi pilot pada hari itu. Ia membawa belasan kru yang umurnya jauh lebih muda dari usia pesawat.
Menurut Jonathan, perjalanan mereka tak sebanding dengan penerbangan pesawat komersil. Para kru duduk berhimpitan. Mereka menjadi operator berbagai mesin layar. Ada radar inframerah, kamera berresolusi tinggi, dan radar yang mampu mendeteksi keberadaan kapal selam. Selama sebelas jam, mereka memelototi layar tanpa henti, berusaha mendeteksi apa pun yang ada di atas laut.
Tak hanya itu, beberapa orang berdiri di depan jendela kedua sisi pesawat. Dengan teropong, mereka memantau cakrawala lautan lepas. “Seharusnya, puing sekecil apa pun mudah ditemukan dengan radar dan manual ini,” kata salah seorang kru.
Luas pencarian mereka hari itu mencapai 4.000 meter persegi. Butuh empat jam dari pangkalan menuju lokasi pencarian. Itu sebabnya, dari sebelas jam penerbangan, waktu pencarian hanya berlangsung tiga jam. Sebenarnya penerbangan ini pun sangat berisiko. Tak ada tempat mendarat darurat bila terjadi sesuatu dengan pesawat. Sejauh mata memandang hanya terlihat lautan biru.
Saat mencapai titik yang diduga keberadaan puing, pesawat itu terbang perlahan setinggi 100 meter dari atas laut. Pola terbang pesawat mirip mesin pemotong rumput--lurus, kemudian berputar ke titik yang belum dilewati.
Selama pencarian, tak terlihat apa pun. Bahkan mereka tak melihat ada kapal lain di sana. Mereka hanya melihat segerombolan lumba-lumba yang sedang mempermainkan ombak.
Pada pencarian ini hanya pemantau laut dengan mata telanjang dari jendela saja yang bisa beristirahat. Itu pun hanya sekejap, sekadar membasahi mata yang kering memandang luasnya lautan.
Pesawat beserta kru pulang dengan tangan kosong. Suasana serius di dalam pesawat memudar setelah para kru berada di pangkalan. Mereka terlihat saling becanda dan menikmati makanan yang baru saja dihangatkan. BEsok, mereka akan kembali bersiap melanjutkan pencarian.
The Telegraph | Mustafa Silalahi
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terkait
20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS
Menuju Lokasi Misterius MH370
Australia Tak Temukan yang Diduga Puing MH370
Bagaimana Menemukan Kotak Hitam Pesawat MH370?
Cari MH370, Berapa Dana yang Dihabiskan Amerika?