TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Hussein berulang kali menyatakan pentingnya menemukan kotak hitam pesawat. Memang black box ini bakal mengungkapkan pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara. Juga mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca di pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.
Informasi itu sangat penting untuk membuktikan tiga teori lenyapnya MH370, yaitu pilot bunuh diri atau melakukan tindakan yang merugikan, kebakaran atau ledakan di dalam pesawat, dan terorisme. Masalahnya, sampai dua pekan ini, keberadaan pesawat tersebut belum jelas. (Baca: Kotak Hitam Kunci Misteri Penerbangan MH370)
Satelit DigitalGlobe Inc, milik perusahaan Amerika dan satelit milik pemerintah Cina, memotret beberapa obyek yang mengapung di bagian selatan Samudra Hindia. Benda tersebut diduga puing-puing pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. (Baca: Pejabat Malaysia Nilai Transkrip MH370 Tak Akurat)
Biasanya kotak hitam--yang sebenarnya berwarna jingga (oranye)--diletakkan pada bagian depan dan ekor pesawat. Dua bagian ini diyakini akan utuh, meskipun pesawat meledak atau menabrak sesuatu.
Lokasi ditemukan obyek itu sekitar 2.500 kilometer sebelah barat daya Perth, Australia. Di bawahnya terdapat pegunungan vulkanis dengan kedalaman antara 2.500 sampai 4.000 meter. "Medan yang sulit dengan angin dan arus lautnya sangat kuat, meskipun secara bersamaan bisa tenang kembali," kata David Gallo, direktur proyek khusus di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Falmouth, Massachusetts, Amerika Serikat. (Baca: Malaysia Airlines MH370 Terlilit di Pusaran Roaring Forties?)
Lembaga WHOI berhasil menemukan kotak hitam pesawat Air France dengan nomor penerbangan AF447 yang menunjam Samudra Antlantik pada 1 Juni 2009. Pesawat yang mengangkut 216 penumpang dan 12 kru pesawat itu dalam penerbangan dari Rio de Janeiro, Brasil, menuju Paris, Prancis. Kotak hitam ditemukan di dasar laut di kedalaman 3.900 meter.
Menurut Gallo, prioritas pertama yang harus dilakukan adalah merekam bagian pesawat dan menerkanya di dasar laut. "Hal ini dapat membantu kita menunjukkan bagaimana bagian pesawat itu telah berpindah oleh arus di dasar laut," katanya. Kemungkinan besar obyek yang diduga puing MH370 telah berpindah karena satelit mengambil gambar pada 16 Maret.
Hal ini bisa memakan waktu berhari-hari untuk memverifikasi benda tersebut. Kabarnya pesawat militer Australia, Amerika Serikat, dan Selandia Baru yang meninjau lokasi belum menemukan apa pun karena pencarian terhambat oleh angin kencang dan hujan.
Untuk menentukan lokasinya, para ilmuwan telah mengembangkan model komputer yang dapat menghitung arus laut dan angin di lautan. Petugas penyelamat dapat menelusuri kembali gerakan puing di lokasi kecelakaan dan perpindahannya. "Ada model canggih yang memungkinkan Anda menghitung mundur posisi saat ini dari puing-puing itu setelah mempertimbangkan arus, angin, dan lainnya," kata Gallo.
Bantuan ilmu kelautan ini menolong penyidik menemukan misteri hilangnya MH370. Namun tidak semua ahli setuju penggunaan simulasi komputer itu. Ketika menyelidiki kecelakaan pesawat Air France, Angkatan Laut Prancis menjatuhkan pelampung khusus di lokasi musibah.
Pesawat P3 Orion milik tentara Selandia Baru menjatuhkan pelampung pelacak di lokasi ditemukannya obyek yang diduga puing MH370. "Hanya melihat benda-benda kecil dan rumput laut," kata seorang pejabat Australia.
Pencarian kotak hitam MH370 memang berkejaran dengan waktu. "Karena kekuatan baterai suarnya hanya 30 hari," kata Chuck Schofield, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Dukane Seacom Inc. Perusahaan ini yang membuat underwater locator beacon (ULB) pesawat itu.
Menurut Schofield, perangkat ULB bekerja sampai kedalaman 20 ribu kaki dengan jangkauan sinyal sekitar 2 mil. Namun, kata dia, itu bergantung pada variabel lain, seperti kondisi laut. Tampaknya butuh waktu lama untuk menguak misteri lenyapnya MH370.
THESTAR | UWD
Terpopuler:
Sindir Capres Lain, Prabowo: Kau Pembohong!
Video Ical-Duo Zalianty Diambil Sekitar 2010-2011
Mega Beberkan Alasannya Pilih Jokowi