TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menyiapkan sejumlah langkah untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang sudah 13 hari tak diketahui keberadaannya. Menurut laporan Malaysia Insider, Kamis, 20 Maret 2014, FBI akan menganalisis data dalam simulator penerbangan yang disita dari rumah Zaharie Ahmad Shah, pilot pesawat yang seharusnya terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing tersebut.
Pemerintah Malaysia telah menyerahkan sejumlah data kepada FBI, termasuk hard drive simulator sang kapten dan data dari media elektronik milik kopilot Fariq Abdul Hamid. Data tersebut akan dirikim ke laboratorim FBI di Quantico, Virginia, AS.
Meski sejumlah data telah diselidiki, FBI tidak bisa memastikan bahwa data yang akan dianalisis itu bakal memberikan informasi yang dibutuhkan. Sebab, beberapa data dalam simulator tersebut telah dihapus. “Beberapa data telah dihapus dari simulator dan pekerjaan forensik mengambil data (yang tersisa) sedang berlangsung,” kata Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein.
FBI memiliki pengalaman yang luas dalam menyelidiki kecelakaan pesawat, termasuk penyelidikan EgyptAir TWA 800 dan 990 di lepas pantai timur AS pada 1990-an dan penerbangan Pan Am 103 di atas Lockerbie, Skotlandia. (Baca: Pencarian MH370 Terlama)
Dalam kasus EgyptAir 990, FBI membantu penyelidik keselamatan udara menetapkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh kopilot yang bunuh diri. Sedangkan dalam kasus Pan Am 103, bersama intelijen Inggris, FBI berhasil mengungkap bahwa kasus tersebut merupakan serangan terhadap pemerintah Libya.
ANINGTIAS JATMIKA | MALAYSIA INSIDER
Terpopuler
Warga Maladewa Melihat Jet Terbang Rendah, MH370?
Indonesia Tidak Akui Referendum Crimea
Bali, Obyek Wisata yang Paling Disukai Warga Rusia
Hari ke-11, Pencarian MH370 yang Terlama