TEMPO.CO, Beijing - Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 di Cina mengancam mogok makan jika para pejabat Malaysia tidak segera memberikan informasi yang benar tentang hilangnya pesawat itu sejak Sabtu dinihari, 8 Maret 2014.
"Saat ini kami tidak punya kabar, ditambah setiap orang khawatir. Para anggota keluarga korban mengatakan mereka akan ke Kedutaan Malaysia untuk bertemu duta besar," kata Wen Wancheng di Beijing, Selasa, 18 Maret 2014. Wen kehilangan putranya yang berada di dalam pesawat nahas tersebut. (Baca:Tidak Ada Penumpang 'Aneh' di Malaysia Airlines )
Menurut dia, sikap para pejabat Malaysia telah mengecewakan keluarga penumpang pesawat itu. "Duta Besar Malaysia itu seharusnya hadir di sini, tapi dia tidak hadir," kata Wen, 63 tahun.
Pertemuan reguler antara pihak maskapai dan anggota keluarga korban digelar di satu hotel di Beijing, Cina, tetapi tidak ada hasil yang signifikan. Beberapa anggota keluarga penumpang MH370 tidak lagi menghadiri pertemuan.
Di luar ruang pertemuan, seorang perempuan membawa plakat bertuliskan "Hormati kehidupan. Kembalikan keluarga kami." Perempuan itu juga mengancam akan mengadakan aksi mogok makan sebagai protes atas tidak jelasnya informasi soal keluarga mereka yang menjadi penumpang MH 370.
"Selama mereka tidak memberikan informasi yang benar tentang keberadaan orang-orang itu, kami semua akan melakukan protes," ujar perempuan itu. (Baca:Anak Pilot MH370: Investigasi Bunuh Keluarga Kami)
Sebanyak dua pertiga penumpang MH370 berasal dari Cina. Beijing telah mengkritik cara Malaysia mencari pesawat itu.
MALAYSIA INSIDER | ANINGTIAS JATMIKA | MARIA RITA HASUGIAN