TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Para pejabat penerbangan di Pakistan, India, dan Asia Tengah, serta militan Taliban menyatakan bahwa mereka tidak tahu-menahu mengenai keberadaan pesawat Malaysia Airlines yang hilang setelah pihak Malaysia mengumumkan akan memperluas wilayah pencarian ke kawasan tersebut.
Sementara pencarian melebar, beberapa pengamat berspekulasi bahwa pesawat mungkin telah diterbangkan ke daerah pegunungan terpencil di perbatasan Pakistan dan Afganistan, tempat gerilyawan Taliban bersembunyi.
Anggapan ini langsung dibantah oleh mereka. Kepada Reuters, juru bicara Taliban di Afganistan, Zabihullah Mujahid, menuturkan pesawat tersebut tidak ada hubungannya dengan mereka. “Pembajakan itu terjadi di luar Afganistan dan Anda dapat melihat negara dengan peralatan dan fasilitas canggih sekalipun tidak bisa mencari tahu keberadaannya,” katanya.
Lain lagi dengan komentar seorang komandan Taliban Pakistan. Ia menuturkan Taliban hanya bisa bermimpi tentang operasi pembajakan semacam itu. “Kami berharap bisa memiliki kesempatan untuk membajak pesawat tersebut,” katanya melalui telepon dari wilayah Waziristan Utara kepada Reuters.
Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 hilang kontak sejak 8 Maret lalu sekitar satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat itu membawa penumpang sebanyak 239 orang.
Penyidik kini semakin yakin bahwa pesawat tersebut telah dialihkan ke suatu tempat setelah pencarian di wilayah rute penerbangan tak membuahkan hasil. Transponder pesawat juga seolah dimatikan dengan sengaja yang mengindikasikan bahwa pesawat tersebut dibajak.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Inikah 'Pilot Bayangan' dalam Penerbangan MH370?
Mengapa Sinyal Darurat Malaysia Airlines Tak Aktif
Kopilot MH370 Berencana Nikahi Pilot AirAsia
Plin-plan Soal MH370, Malaysia Diejek Publik Cina