Memiliki ayah seorang pilot, berarti saya hanya memiliki ibu yang melakukan semuanya, seperti mendatangi hari pertama sekolah, pemberian penghargaan di sekolah, lomba-lomba, ulang tahun, bahkan hari raya. Kejadian paling menakutkan yang pernah terjadi saat ayah sedang terbang adalah rumah kami dirampok tiga orang bertopeng. Hal ini terjadi waktu ibu sedang mengandung tujuh bulan. Dia mengatasi semuanya sendiri.
Jika ada masalah, ibuku tidak mau menelepon ayahku. Dia tidak mau membuat ayah cemas dan memaksa dia pulang ke Kuala Lumpur, padahal sedang bertugas. Ibu tahu seberapa besar beban yang ditanggung ayah. Dia juga tahu bahwa ayah harus fokus terhadap pekerjaannya. Di tangan ayah, ratusan nyawa bergantung dan banyak keluarga lain yang menunggu kerabatnya pulang, bukan hanya keluarga kami.
Saya ingat bagaimana saya tersedu-sedu saat guru Bahasa Inggris bertanya ke kami satu per satu, apa yang paling kamu ingat dari ayah? Aku berdiri dan menjawab, "Dia tidak selalu ada, setidaknya selama separuh dari waktu saya."