TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Prancis ikut bergabung dalam tim SAR multinasional untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang. Keikutsertaan Prancis membuat jumlah negara yang mencari MH370 menjadi 26 negara.
Dilansir dari situs Malaysian Insider, Senin, 17 Maret 2014, tiga pejabat France's Bureau of Enquiry and Analysis for Civil Aviation Safety (BEA) telah tiba di Kuala Lumpur untuk berbagi pengalaman mereka saat terjadi kecelakaan Air France pada 2009.
Pada 31 Mei 2009, pesawat Air France dengan nomor penerbangan 447 berangkat dari Rio de Janeiro menuju Paris. Pesawat mengalami kecelakaan saat melintas Samudra Atlantik keesokan harinya sehingga menewaskan 216 penumpang dan 12 awak pesawat.
Sejauh ini, negara-negara yang terlah bergabung mencari MH370 adalah Australia, Bangladesh, Brunei, Cina, Prancis, India, Indonesia, Jepang, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Myanmar, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Turkmenistan, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, Uzbekistan, dan Vietnam.
Menteri Transportasi Malaysia mengatakan Angkatan Laut dan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia akan menggunakan aset mereka dalam pencarian di koridor selatan, area pencarian baru yang diumumkan pada Sabtu lalu, yang membentang dari Indonesia ke Samudra Hindia selatan.
Perdana Menteri Najib Razak pada sabtu, 15 Maret 2014, telah mengumumkan mengakhiri operasi di Laut Cina Selatan, dan mengatakan mereka kini memfokuskan pada dua koridor baru. "Koridor utara yang membentang dari sekitar perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan ke utara Thailand, atau koridor selatan dari Indonesia ke Samudra Hindia selatan," kata Najib dalam keterangan persnya di depan wartawan.
Sementara itu, Wisma Putra, kantor Perdana Menteri Malaysia, telah mengirim permintaan diplomatik pada semua negara di sepanjang koridor utara dan selatan. Permintaan itu meliputi dukungan spesifik, termasuk informasi radar dan satelit, serta informasi detail yang dibutuhkan Malaysia. Malaysia juga meminta operasi pencarian darat, laut, dan udara, serta rencana aksi SAR dari negara-negara yang relevan.
AMIRULLAH | MALAYSIAN INSIDER