Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Safwan, Kota Loak

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Safwan: Tembok beton warna putih itu jaraknya hanya sepelemparan batu. Aku berdiri di tengah hiruk pikuk orang-orang yang berteriak dari atas truk dan menurunkan barang-barang. Barang-barang yang berupa berbagai kebutuhan rumah tangga ditawarkan penjual dari atas truk sambil berteriak-teriak. Jika sepakat dengan calon pembeli, barang diturunkan. Sedangkan para pembeli berkerumun mengitari truk, sembari sibuk memilih barang-barang yang ada.Inilah Safwan, kota di perbatasan Irak-Kuwait. Letaknya di jalan bebas hambatan antara Baghdad-Basrah. Safwan memang porak poranda. Tapi kini Safwan dikenal sebagai kota barang-barang bekas asal Kuwait. Di sepanjang jalan tampak mobil-mobil bekas, mulai dari Mercedes, Chevrolet Caprice sampai Cadillac. Ada juga alat-alat berat, seperti blender untuk semen. Sofa-sofa mewah, karpet-karpet, lemari-lemari kayu dan alumunium. Baju-baju, jaket, bahkan sampai celana dalam bekas. Juga tersedia peralatan rumah tangga, sampai mainan anak-anak. Maklum, Kuwait adalah negara paling makmur di Timur Tengah. Negara teluk penghasil minyak ini memiliki nilai mata uang lebih besar daripada mata uang dolar AS.Memang, tak semua barang bekas tersebut bagus. Banyak juga yang sudah tak layak pakai. Tetapi itu toh tak mengurangi keasyikan orang Irak memilih dan mencari barang-barang yang diperlukan. Pembelinya pun dari berbagai kalangan, mulai dari yang cuma pakai sandal sampai yang berjas dan berdasi sambil menenteng tasbih turun dari mobil Mercedes keluaran baru.Bassam Sein, bekas tentara Saddam, bersama saya sibuk mencari termos teko. Dia juga menawar hambal yang terhampar di tanah berdebu. Bassam menawar 7.000 dinar Irak (1.440 = 1 US $), tapi tak boleh. Penjualnya menawarkan 10 ribu dinar. Bassam berputar-putar mencari barang lain, 30 menit kembali ke tempat semula, karpet yang ditaksirnya sudah tak ada di tempat. "Wah, sudah ada yang beli tadi, siapa cepat dia dapat," kata penjulanya. Saya juga ingin mencari peruntungan. Seorang anak menawarkan parfum Samsara Guerlain, sebotol seribu dinar. Semuanya ada 12 botol dan saya tawar 10 ribu, tak boleh. Ya, saya tidak jadi beli.Bassam akhirnya mendapat beberapa karet untuk mobil Kia Sephia-nya, termos plastik, sandal, dua pajangan kaca. Semuanya tak lebih dari 12.000 dinar. "Kalau Chevrolet Caprice tahun 1994 itu harganya 4.500 US $ (hampir Rp 42 juta)," kata Bassam menunjuk sedan besar berwarna jingga. Cuaca Safwan cerah. Meski terik, tapi angin sejuk dingin terus berembus. Tidak perlu khawatir kehausan dan kelaparan. Karena banyak tersedia chai, teh Irak dengan kapulaga, atau minuman ringan bersoda seperti Pepsi atau Mirinda atau jus kaleng Rani asal Saudi Arabia. Lapar? Ada kebab atau tikka (sate kambing). Potongan daging besar-besar ditusuk dengan besi dan dibakar matang di bawah tenda. Itulah hidup di Safwan. Para penjual barang-barang bekas pun membangun tenda-tenda terpal untuk tinggal. "Kami tinggal selama barang-barang bekas dari Kuwait itu datang dan masih ada pembelinya," kata Farouk Syuaib asal Qurna, sebuah kota kecil 74 kilometer sebelah utara Basrah.Menurut Farouk ia bisa tinggal tiga atau empat bulan di tempat itu. "Kalau ada yang tak laku, ada yang menampung, dan mereka jual lagi menjelang masuk kota Basrah," katanya. Tak ada yang tahu sejak kapan Safwan menjadi kota pasar loak barang-barang dari Kuwait. "Sejak zaman Saddam, sudah ada," kata Bassam.Tapi jangan cari toilet di tempat itu. Yang tersedia hanyalah sebuah bangunan dari tanah di belakang tenda-tenda yang digunakan orang untuk buang air. Dan kotoran bertebaran dimana-mana. Aduh!
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

Seorang pria melihat bangunan Masjid Agung al-Nuri yang hancur di Mosul, Irak, 5 Agustus 2017. Masjid Al-Nuri dan menara miring Al-Hadba merupakan ciri khas kota Mosul dan memegang sejarah penting dalam pendudukan ISIS di Irak. REUTERS/Suhaib Salem
ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.


Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Anggota tentara Irak berjalan didepan reruntuhan Masjid Agung al-Nuri di Mosul, Irak, 2 Juli 2017. Militan ISIS menempelkan peledak pada dinding dan menara masjdi agung yang didirikan pada 850 tahun lalu. REUTERS/Erik De Castro
Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya


Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Seorang pria minum di bar di kota Qaraqosh, di selatan Mosul, Irak, 18 Juli 2017. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.


Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Dalam serial ini juga diceritakan tentang seorang wanita yang bergabung dengan ISIS di Irak setelah 20 tahun gagal mendapatkan suami di kampung halamannya, Kuwait. Wanita itu lalu berharap bergabungnya dia dengan ISIS bisa menjadi istri salah seorang anggota kelompok itu. MBC Group/Handout via REUTERS
Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.


Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Abu Bakr al-Baghdadi. mirror.co.uk
Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.


Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya


Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Aanak-anak mengantre mendapat makanan di dapur umum setelah berakhirnya pertempuran antara pasukan Irak dengan militan ISIS di distrik Tayaran di Mosul barat, Irak, 30 April 2017. REUTERS
Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.


Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Sejumlah polisi Federal Irak berpose saat merayakan keberhasilannya  menyingkirkan ISIS dari Mosul di Irak, 9 Juli 2017. ISIS merebut Mosul pada Juni 2014 dan kemudian menguasai lebih banyak kawasan di Irak dan memproklamasikan 'kekhalifahan' d Irak dan Suriah. REUTERS/Alaa Al-Marjani
Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS


Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Seorang guru memimpin murid-muridnya untuk memasuki kelas di sekolah dasar di timur Mosul, Irak, 17 April 2017. REUTERS/Marko Djurica
Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.


Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Sejumlah bocah pengungsi bermain saat merayakan Hari Raya Idul Fitri di Mosul, Irak, 25 Juni 2017. REUTERS/Alaa Al-Marjani
Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.