TEMPO.CO, Wina - Miliuner Ukraina, Dmytro Firtash, 48 tahun, ditangkap di Distrik Margareten, Wina, Austria, Rabu, 12 Maret 2014. Penangkapan terhadap pengusaha minyak, gas, kimia, dan media ini dilakukan atas permintaan Amerika Serikat.
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dikabarkan telah menguntit pengusaha ini sejak 2006. Firtash disebut-sebut memiliki jaringan bisnis dengan Rusia. Ia juga dianggap sosok berpengaruh saat pemerintah Ukraina dijalankan oleh Viktor Yanukovych, Presiden Ukraina yang terguling lewat aksi demonstrasi dan kini tinggal di Moskow, Rusia.(Baca:Uni Eropa Bekukan Aset Presiden Ukraina)
Penangkapan Firtash, menurut juru bicara kantor Kepolisian Kriminal Federal Austria, Mario Hejk, melibatkan unit kepolisian khusus Austria (Eko Cobra). "Sebagai hasil investigasi FBI bertahun-tahun lamanya dan keluarnya perintah penangkapan dari pengadilan distrik Amerika, jaksa distrik Wina mengeluarkan perintah penangkapan terhadap pengusaha ini," kata Hejk.
Ia mengatakan penangkapan Firtash tidak menimbulkan insiden berarti, meski saat itu dia bersama sejumlah pengawalnya.
Namun Ukraina tidak pernah memasukkan nama Firtash dalam daftar pencarian orang selama ini. "Kementerian Dalam Negeri Ukraina tidak memasukkan nama Firtash dalam daftar pencarian orang," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Ukraina, seperti dikutip Interfax-Ukraina. (Baca: Abaikan Referendum, Crimea Deklarasi Kemerdekaan)
Sosok Firtash masuk daftar orang penting di WikiLeaks. Taipan gas ini diduga bermitra dengan bos kriminal Rusia, Semyon Mogilevich, dalam menjalankan bisnis perdagangan gas di Ukraina pada 1990-an. Namun Firtash membantah hal itu. Sedangkan Mogilevich masuk daftar 10 orang paling dicari oleh FBI dan diyakini bersembunyi di Moskow.
REUTERS | KYVPOST.COM | AUSTRIA PRESS AGENCY | MARIA RITA HASUGIAN