TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan pemerintah Indonesia akan mengirimkan tujuh kapal dan dua pesawat udara guna membantu mencari pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Sembilan armada tersebut terdiri dari lima KRI, dua kapal Badan SAR Nasional, satu pesawat TNI Angkatan Laut, dan satu pesawat TNI Angkatan Udara.
"Panglima armada Indonesia ada koordinasi dan komunikasi dengan panglima armada Malaysia," kata Djoko di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Senin, 10 Maret 2014. Saat ini, kata dia, lima KRI telah bergerak, sedangkan satu pesawat TNI AU menyusul hari ini. Sisanya masih dipersiapkan.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang kontak pada Sabtu, 8 Maret 2014. Pesawat yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak pesawat ini hilang setelah dua jam mengudara dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Dalam penerbangan ini terdapat tujuh penumpang warga Indonesia. (Baca: Tiket Penumpang Gelap Malaysia Airlines Dipesan Pria Iran)
Selain mengirim bantuan armada, Indonesia juga telah mengirim data tujuh warga negara yang menjadi penumpang pesawat tersebut. Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman menyatakan sudah mengirim data antem mortem tujuh warga negara Indonesia yang tercatat sebagai penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang itu. "Kalau nanti kira-kira ada penemuan penumpang, kami sudah siap bantu," kata Sutarman.
Identifikasi, kata Sutarman, penting karena punya dampak hukum terhadap penumpang tersebut. "Mungkin ada hubungan perdata atau keluarga dengan siapa pun, harus dipastikan dengan benar," kata Sutarman.
Untuk saat ini, kata Sutarman, belum ada keterangan resmi dari Malaysia Airlines apakah sudah menemukan penumpang pesawat yang hilang itu atau belum. "Kami belum tahu apa yang terjadi pada pesawat itu karena belum ada pernyataan resmi," katanya.
TRI ARTINING PUTRI
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Terkait
Mungkinkah Malaysia Airline MH370 Dibajak?
Malaysia Airlines, Bandara Kualalumpur dan Pembawa Bahan Peledak
Siapa Pemesan Tiket Pengguna Paspor Palsu di Malaysia Airlines?