TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Menteri Dalam Negeri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan penumpang Malaysia Airlines MH370 yang menggunakan paspor milik warga negara Italia dan Austria berwajah khas Asia. Keduanya diduga tidak melanjutkan perjalanan hingga ke Beijing, Cina.
Ahmad Zahid mengaku heran petugas imigrasi tidak menemukan keanehan ketika memeriksa kedua penumpang tersebut. "Saya masih penasaran. Tidak bisakah petugas imigrasi ini memikirkannya? Warga Italia dan Austria (pemegang paspor) dengan penampilan orang Asia," kata Ahmad Zahid seperti dilansir Reuters, Ahad malam, 9 Maret 2014. (Baca: Dua Penumpang Malaysia Airlines Beli Tiket Bersama)
Harian South China Morning Post pada Ahad, 9 Maret 2014, memberitakan tujuan akhir penerbangan kedua penumpang Malaysia Airlines berpaspor curian itu ternyata berbeda. Satu orang ke Kopenhagen, Denmark, sementara yang lain ke Frankfurt, Jerman.
Sebelumnya, kedua orang itu disebutkan membeli tiket secara bersamaan berdasarkan sistem verifikasi tiket China, Travelsky. Tiket dibeli dari China Southern Airlines menggunakan mata uang Thailand, baht. Nomor kedua tiket tersebut berurutan, yang mengindikasikan kedua tiket dikeluarkan bersamaan.
Interpol mengkonfirmasikan bahwa kedua penumpang itu menggunakan paspor curian. Juru bicara Interpol mengatakan semua dokumen pesawat yang hilang pada Sabtu dinihari, 8 Maret 2014, telah mengungkap lebih banyak tentang kecurigaan pada paspor-paspor lainnya sehingga dilakukan investigasi lebih lanjut. Namun ia menolak menyebutkan berapa banyak paspor lainnya itu dan dari negara mana saja.
Sudah 48 jam pencarian pesawat yang hilang berlangsung, dan belum ada tanda-tanda pasti lokasi penemuan pesawat. Ahmad Zahid membantah pernyataan Vietnam bahwa telah ditemukan puing-puing badan pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang, termasuk 12 awak pesawat. (Baca: Cuaca Baik Saat Malaysia Airlines Terbang)
REUTERS | CNN | MARIA RITA HASUGIAN