TEMPO.CO, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dipastikan meraih suara bulat memenangi pemilihan ketua legislatif yang diadakan pada hari Minggu, 9 Maret 2014. Ini pertama kalinya Korea Utara menggelar pemilihan legislatif sejak Kim berkuasa menggantikan ayahnya, Kim Jong-il, yang meninggal 17 Desember 2011.
Selain memenangi pemilihan parlemen, Kim Jong-un juga meraih kemenangan mutlak di distriknya di Mount Paekdu. Kemenangan Kim Jong-un sudah dipublikasikan oleh media setempat sebelum penghitungan seluruh suara hasil pemilihan legislatif. (Baca: Eksekusi Paman Kim Jong Un Menggunakan Anjing)
Warga Korea Utara memberikan suaranya untuk memilih anggota parlemen. Setiap lima tahun sekali warga Korea Utara memilih anggota parlemen. Mereka tidak memiliki kandidat yang harus dipilih karena hanya tersedia satu kandidat untuk setiap distrik. Mereka hanya diminta membuat dua pilihan: setuju atau tidak terhadap kandidat itu. Dalam pemilihan sebelumnya, sebanyak 687 anggota parlemen terpilih.
"Ayo, semua sepakat memilih!" bunyi sebuah poster partai yang ditempelkan berjejer di pinggir jalan-jalan di Pyongyang, ibu kota Korea Utara, dan beberapa kota lain di negara itu beberapa minggu lalu, seperti dilansir New York Times, Minggu, 9 Maret 2014.
Sebanyak 99,98 persen warga Korea memberikan hak pilihnya dalam pemilihan. "Hal ini menunjukkan semua pegawai dan rakyat secara bulat mendukung dan percaya sepenuhnya kepada pemimpin tertinggi Kim Jong-un. Karena itu, mereka tetap setia hanya kepadanya," demikian pernyataan kantor berita milik pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency, seperti dilansir USA Today, Minggu, 9 Maret 2014. (Baca: Jumlah Pelarian Korut ke Korsel Menurun)
Dalam prakteknya, lembaga ini hampir tidak punya kewenangan. Saat tidak ada pertemuan, pekerjaan dijalankan oleh presidium, yakni satu badan dengan jumlah anggota lebih sedikit dengan kewenangan lebih besar daripada parlemen.
Sejumlah analis mengamati perkembangan politik di Korea Utara terkait dengan perubahan secara umum. Mereka juga mencermati Kim Jong-un membangun soliditas kekuasaannya dan mengganti orang-orang yang tua dengan kader-kader yang lebih muda yang dianggap lebih setia.
USA TODAY | NEW YORK TIMES | MARIA RITA HASUGIAN