TEMPO.CO, Putra Jaya - Kabut asap di Malaysia berasal dari pencemaran asap di dalam dan bukan dari negara tetangga. Ini disampaikan oleh Dewan Keamanan Nasional (National Security Council) Malaysia lewat pernyataannya di laman Dewan, kemarin.
"Jadi asap yang muncul bukan berasal dari asap lintas negara karena pola embusan angin tidak memungkinkan ini terjadi," demikian bunyi pernyataan itu.
Dewan mengatakan akan menyiapkan langkah penanganan dan bekerja sama dengan instansi lain, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Meteorologi dan Geofisika, agar kabut asap ini tidak semakin pekat.
Sumber asap ini berasal dari asap pabrik, pembukaan lahan pertanian, kebakaran hutan, dan asap kendaraan. Menurut Menteri Lingkungan Hidup Malaysia Datuk Seri G. Palanivel, asap ini berasal dari hutan di Selangor, Perak, Pahang, Kedah, Johor, Kelantan, dan Terengganu.
"Setiap pihak diminta kesadarannya untuk tidak membuka lahan baru dengan cara membakar hutan, apa pun alasannya," katanya.
Saat ini, ada 52 titik pemantauan kualitas udara yang bertugas di seluruh Malaysia untuk mengawasi kondisi terkini. Asap kebakaran hutan dan lahan di Indonesia klik di sini.
NEW STRAITS TIMES | BUDI RIZA
Terkait:
Kabut Asap Malaysia Bukan dari Riau
Hujan Buatan, 25 Ton Garam Ditebar ke Riau
Kabut Asap di Padang Naik-Turun
Kualitas Udara di Riau Dinyatakan Sangat Berbahaya