TEMPO.CO, Kairo - Pihak berwenang Mesir menangkap salah satu putra presiden terguling, Muhammad Mursi, dengan tuduhan membawa rokok ganja. Polisi menemukan dua linting ganja dalam mobil yang ditumpangi Abdullah Mursi, 19 tahun, dan seorang temannya.
Polisi yang menyelidiki kasus ini, Letnan Kolonel Hazem Saad, mengatakan Abdullah telah mengaku membawa ganja seberat 5 gram. "Mereka ditangkap ketika memarkirkan mobil di pinggir jalan Provinsi Qalyubia, utara Kairo," tulis Channel News Asia, Ahad, 2 Maret 2014. "Tindak tanduk keduanya mencurigakan polisi."
Osama Mursi, kakak Abdullah Mursi, menampik tuduhan yang dilayangkan pada sang adik. Bahkan, menurut dia, Abdullah tidak ditangkap ketika mobilnya tengah terparkir. Melainkan kala melintasi pos pemeriksaan polisi dalam perjalanan pulang ke rumah. "Dia telah ditangkap dan polisi merekayasa kasus ini. Adikku bahkan tidak merokok," kata Osama, yang juga seorang pengacara.
Menurut Osama, penangkapan adiknya merupakan upaya pencemaran nama baik keluarga mantan presiden Muhammad Mursi. Ia bahkan menyatakan setengah anggota pemerintahan Mesir selama ini kerap mengkonsumsi alkohol. "Tapi mereka malah menuduh anak Mursi yang memakai zat terlarang."
Sejak kejatuhannya pada Juli tahun lalu, Mursi dan Ikhwanul Muslimin telah berulang kali dituduh melakukan kekerasan, terutama selama pemberontakan anti-Mubarak. Mursi sebelumnya sudah diadili atas pembunuhan demonstran selama periode kepresidenannya dan pembobolan penjara selama pemberontakan yang menggulingkan Hosni Mubarak pada 2011. (Baca: Dituduh Mata-mata, Mursi Diseret ke Pengadilan)
Pada bulan Desember, Al-Ikhwan ditetapkan sebagai organisasi teroris. Penetapan ini merupakan sebuah langkah memberi otoritas kebebasan yang lebih besar atas tindakan keras terhadap kegiatannya. Masih ada satu lagi dakwaan yang akan disidangkan secara terpisah bagi Mursi, yaitu penghinaan terhadap pengadilan. (Baca juga: Mesir Tangkapi Aktivis Ikhwanul Muslimin)
CHANNEL NEWS ASIA | ZEE NEWS | CORNILA DESYANA