TEMPO.CO, New Mexico – Peningkatan jumlah radiasi udara terdeteksi di sekitar limbah nuklir bawah tanah di New Mexico, Amerika Serikat. Departemen Energi AS menyatakan hasil dari pemantauan terbaru menunjukkan radiasi ini sedikit lebih tinggi di sekitar Waste Isolation Pilot Plant, New Mexico.
Meski kebocoran meningkat, para pejabat meyakinkan masyarakat bahwa kebocoran ini tidak menimbulkan ancaman kesehatan bagi masyarakat.
Dikutip dari Xinhua, Jumat, 28 Februari 2014, pabrik limbah nuklir ini dilaporkan mulai mengalami kebocoran sejak 14 Februari lalu. Pabrik itu langsung ditutup setelah sensor udara mendeteksi partikel radioaktif yang sangat tinggi di bawah tanah.
Pada saat yang sama, para pejabat mengatakan radiasi hanya berada di tingkat bawah tanah. Tidak ditemukan adanya kontaminasi pada tingkat permukaan.
Seluruh pekerja pun langsung dievakuasi dan seluruh kegiatan di pabrik tersebut dihentikan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dan luka dalam insiden ini. Penyebab kebocoran pun masih diselidiki.
Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di pabrik ini pada 5 Februari lalu. Namun kebakaran ini tidak terkait dengan kebocoran. Kebakaran ini diduga kuat disebabkan oleh terbakarnya sebuah kendaraan yang membawa garam. Saat kebakaran terjadi pun tidak dilaporkan ada kebocoran radioaktif.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Terpopuler
Disangka Teroris, Daniel Sitorus Ditahan Brunei
Ukraina, Kelompok Pro dan Kontra-Rusia Bentrok
Kamboja Larang Penjualan Shisha dan Rokok Elektrik