TEMPO.CO, Moskow - Ketegangan di Ukraina mulai menarik perhatian pemerintah Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin, menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk menyiagakan pasukan di dekat perbatasan Rusia-Ukraina. Dilansir Russia Today, Kamis, 27 Februari 2014, Putin menyiagakan sekitar 150 ribu pasukan yang terdiri atas Angkatan Darat dan Angkatan Udara.
Kebijakan ini langsung ditanggapi serius oleh Amerika Serikat. Mereka memperingatkan Rusia agar tidak melakukan intervensi militer ke Ukraina. Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, menyatakan aksi militer Rusia terhadap Ukraina akan menimbulkan dampak serius. “Intervensi militer apa pun terhadap kedaulatan Ukraina akan menjadi sebuah kesalahan besar,” ujarnya.
Namun Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan instruksi itu bukan untuk mempersiapkan perang ataupun intervensi militer terhadap Ukraina. Menurut dia, instruksi dari Putin hanya untuk menggelar latihan militer guna mengetahui kesiapan tentara Rusia. “Latihan itu sama sekali tidak berhubungan dengan yang terjadi di Ukraina,” ujarnya.
Shoigu mengatakan latihan militer besar-besaran itu memang sengaja dilakukan secara mendadak. Sebab, kata Shoigu, Putin ingin memastikan kesiapan tempur angkatan perang Rusia. Latihan itu pun digelar dengan melibatkan pasukan darat, para penerjung payung, dan divisi pertahanan udara Rusia.
Latihan besar-besaran itu rencananya akan digelar hingga 3 Maret mendatang. Dalan latihan itu, Kementerian Pertahanan melibatkan 150 ribu pasukan, 90 pesawat tempur, 120 helikopter serbu, 880 tank, dan 1.200 artileri militer lainnya. “Latihan ini digelar untuk menghadapi ancaman militer di Rusia, seperti teror dan situasi lainnya,” kata Shoigu.
Bagi militer Rusia, latihan dengan skala besar-besaran seudah dilakukan beberapa kali sejak 2013. Tahun lalu, Presiden Putin memerintahkan latihan militer besar-besaran untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir. Februari 2013, Rusia menggelar latihan militer itu di kawasan Rusia Tengah. Berselang sebulan kemudian, pasukan militer berlatih di kawasan Laut Hitam. Sedangkan pada Juli, latihan digelar lagi dengan melibatkan 160 ribu tentara dan ribuan kendaraan perang.
RUSSIA TODAY | REUTERS | DIMAS SIREGAR
Baca juga:
Bhatoegana Sangkal Terima Duit, Jaksa Akhirnya Putar Rekaman
Apa Kelemahan Timnas U19 Selama Tur Nusantara?
SCTV Tak Siarkan Timnas U19 di Batu dan Banyuwangi
Kesaksian Sutan Bhatoegana Seret Partai Demokrat
Dilaporkan Gayus Lumbuun, Apa Kata Deddy Corbuzier
Ahok: Monorel itu Kebaikan Hati Jokowi