TEMPO.CO, Meerut - Lepasnya seekor macan tutul di Kota Meerut, yang terletak 60 kilometer dari Ibu Kota New Delhi, telah melukai setidaknya tujuh orang pada Minggu, 23 Februari 2014. Macan tutul ini melukai korban saat berusaha ditangkap oleh pejabat hutan lokal.
Selasa kemarin, kepada CNN, petugas hutan bernama Sushant Sharma menyatakan korban luka termasuk seorang polisi yang membantu penangkapan. Polisi itu terluka parah di bagian bahu.
Beberapa hari belakangan, macan ini telah meresahkan warga Kota Meerut. Ia terlihat berkeliaran di tengah kota. Minggu kemarin, ia terlihat memasuki sebuah toko kayu sebelum akhirnya terpojok di rumah sakit terdekat.
Ahli pengendalian hewan dipanggil untuk menenangkan sang macan. Namun macan tutul ini justru melarikan diri dengan memecahkan sebuah kaca. Sebuah foto berhasil menangkap macan tersebut tengah menantang seorang petugas yang mengarahkan tongkat kepadanya.
Bukannya menyingkir, kehadiran macan ini justru menarik perhatian warga. Mereka berkumpul menyaksikan proses evakuasi macan. Namun hal ini justru membua macan semakin gelisah dan ketakutan hingga melukai tujuh orang.
Ia kemudian berlari ke sebuah bioskop dan memasuki sebuah blok apartemen. Setelah itu, ia melarikan diri. Hingga Senin kemarin, tidak ada penampakan dari karnivora besar ini di seluruh kota. Sharma menduga macan mungkin sudah kembali ke hutan.
Pekan lalu, macan tutul lain membunuh bocah 5 tahun di negara bagian Chhattisgarh. Kali ini merupakan teror terbaru dalam serangkaian insiden yang menimbulkan kekhawatiran bahwa rusaknya habitat kucing besar itu memaksa mereka mencari mangsa ke permukiman penduduk.
ANINGTIAS JATMIKA | CNN
Terpopuler
Pendemo dan Polisi Ukraina Ini Saling Jatuh Cinta
Pistorius Tonton Situs Porno sebelum Tembak Pacar
Kantor Situs Berita Malaysiakini Diteror